Daerah

Budidaya Bonsai Pemuda Pringsewu untuk Kepentingan Sosial 

Rab, 10 Juni 2020 | 15:30 WIB

Budidaya Bonsai Pemuda Pringsewu untuk Kepentingan Sosial 

Tingkat produksi semakin meningkat dengan banyaknya pesanan, khususnya dari para penghobi bonsai, baik dari lokal maupun dari luar daerah (Foto: NU Online/M Faizin)

Pringsewu, NU Online
Hobi bisa mendatangkan rezeki. Kecintaan dan ketekunan dalam melakukan aktivitas mampu menghasilkan kepuasan tersendiri untuk meraih tujuan. Inilah prinsip yang dipegang Komunitas pecinta seni tanaman bonsai yang tergabung dalam Repral (Repshol Pot Central).

 

Komunitas ini merupakan salah satu divisi seni dan ekonomi dari para Remaja Pecinta Sholawat (Repshol) di Pringsewu, Lampung. Komunitas Repral beranggotakan para anak muda pecinta shalawat yang kreatif dalam memproduksi berbagai macam pot bonsai dan vas tanaman hias. 

 

"Sampai saat ini, tingkat produksi semakin meningkat dengan banyaknya pesanan, khususnya dari para penghobi bonsai, baik dari lokal maupun dari luar daerah," kata Ian Wahid, Koordinator Repral kepada NU Online, Rabu (10/6).

 

Selain hobi yang mampu mendatangkan penghasilan, aktivitas dalam bidang tanaman bonsai juga untuk memotivasi anggotanya untuk lebih semangat dan tak gampang mengeluh di tengah pandemi Covid-19. Untuk pemasaran, komunitas ini memaksimalkan penjualan melalui sistem online. 

 

Untuk produksi dan pembuatan bonsai sendiri menurutnya membutuhkan kesabaran dan jiwa seni yang tinggi. Langkah awal dimulai dari pemilihan bibit bonsai. Bibit bisa berasal dari alam atau hasil perbanyakan berupa biji, setek, cangkok, okulasi dan sejenisnya.

 

Tanaman bonsai diutamakan memiliki kriteria-kriteria tertentu di antaranya adalah jenis tanaman dikotil atau berkeping dua. Yang paling ideal untuk dibonsai adalah pohon yang keras dan berkambium. Walaupun beberapa jenis tumbuhan monokotil pun bisa dibonsai seperti kelapa dan bambu.

 

"Kedua, tanaman yang akan dibonsai memiliki umur panjang dan memiliki daya tahan terhadap hujan dan panas bisa bertahan dengan sedikit media tanah, air, dan nutrisi. Di samping tanaman juga harus memiliki bentuk yang indah dan alami seperti daun, batang, akar, bunga, maupun buahnya," jelasnya.

 

Terkait media tanam, penanaman bonsai harus menyiapkan media yang mengandung nutrisi dan bahan mineral yang cukup di antaranya pasir, tanah, humus, kompos, dan pupuk kandang. 

 

"Bakal bonsai yang sudah siap adalah yang akarnya sudah tidak goyah. Lilitkan kawat untuk mengarahkan pertumbuhannya dan gunting bagian-bagian yang tidak diinginkan," jelasnya.

 

Alokasi hasil keuntungan
Keuntungan dari budi daya tanaman dan pot bonsai ini tidak hanya diperuntukkan bagi penghasilan anggota. Sebagian dari laba yang didapat digunakan untuk kepentingan sosial khususnya di saat ini yang sedang dalam kondisi pandemi.

 

Ketua Repshol Pringsewu Muhammad Subhan mengatakan bahwa hasil dari usaha tersebut digunakan untuk kegiatan pengumpulan beras dan masker. "Sampai detik ini kita bisa berbagi kepada fakir miskin, anak yatim, dan mereka yang terdampak Covid 19. Alhamdullah musim ini kita bisa bagi 2, 7 ton beras plus sembako dan 3000 masker," jelas Gus Han, sapaan karibnya.

 

Selain itu, melalui unit usaha lainnya seperti Channel YouTube Sulampring TV, Repshol juga gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Dalam kondisi, saat ini para generasi muda harus cerdas dalam menyikapi suasana dan tidak boleh berpangku tangan menunggu belas kasih dan hanya mengandalkan bantuan pemerintah. 

 

"Seharusnya kita ini suka membantu, bukan malah suka dibantu. Kita diberi oleh Allah, kita juga harus suka memberi kepada yang lainnya. Kita tidak boleh manja dan malas untuk bangkit mengisi kemerdekaan. Kita harus optimis bahwa Covid 19 ini membuat kita untuk semakin kuat dzahir maupun batin," tegasnya.

 

Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan