Denpasar, NU Online
KH Afifuddin Muhajir mengatakan bahwa watak dasar Islam adalah moderat. Bahkan Katib Syuriah PBNU Periode 2010-2015 ini menegaskan jika tidak bersikap moderat berarti bukan Islam.
Hal ini disampaikan pada acara bedah buku Membangun Nalar Islam Moderat, yang diselenggarakan Ikatan Santri Alumni Salafiyah Syafi'iyah (IKSASS) Rayon Denpasar bekerjasama dengan banom-banom NU di Gedung PWNU Bali di Denpasar, Rabu (11/4).
Kiai Afifuddin pun menjelaskan, ada dua hal unsur yang menonjol dalam Islam, yakni sikap toleransi dan moderat.
"Toleransi bukanlah justifikasi (membenarkan) ketidakbenaran agama atau kelompok lain, kita tahu hal tersebut salah, namun kita harus menghormati sikap yang diambil oleh mereka" terangnya
Kiai Afifuddin pun menjelaskan ciri dari sikap unsur yang kedua dalam Islam adalah sikap moderat, atau istilah lainnya adalah washathiah.
Ada tiga ciri utama, yang pertama jalan tengah, yakni tidak memilih antara dua pilihan. Yang kedua, adalah memadukan dua hal yang bertentangan. Sementara yang ciri yang ketiga, bagaimana sikap penerapan hukum Islam harus realistis.
"Di sinilah kemudian bagaimana muncul istilah Islam Nusantara, karena dapat mempertemukan antara ajaran idealitas, dengan bumi realitas di sini" tegasnya. (Abraham Iboy/Muiz)