Daerah

Buku 'HM Saelany Machfudz, Birokrat Santri yang Paham Aspirasi' Diluncurkan

Sab, 25 Juli 2020 | 07:15 WIB

Buku 'HM Saelany Machfudz, Birokrat Santri yang Paham Aspirasi' Diluncurkan

Acara peluncuran buku 'HM Saelany Birokrat Santri' di GOR Jetayu Kota Pekalongan (Foto: NU Online/Abdul Muiz)

Pekalongan, NU Online
Buku yang mengungkap sepak terjang Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan, Jawa Tengah periode 2002-2007 HM Saelany Machfudz yang ditulis HS Priyo Suaidi diluncurkan, Jumat (24/7) malam.


Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) Kota Pekalongan Taufiq mengatakan, buku yang mengupas banyak hal seputar aktivitas Saelany Machfudz selama ini layak untuk dibaca khalayak umum.


"Sangat menarik dan perlu dibaca oleh semua kalangan. Sosok yang saat ini menjabat Wali Kota Pekalongan itu merupakan figur yang semestinya dapat menjadi panutan," ungkapnya kepada NU Online di sela peluncuran buku di komplek GOR Jetayu Pekalongan.


Dikatakan Taufiq, di lingkungan pesantren, misalnya, Saelany Machfudz merupakan cucu pendiri Pesantren Ribatul Muta'allimin KH Saelan yang saat ini dipercaya menjadi ketua yayasan-nya.


"Pak Saelany lahir dan besar di lingkungan pesantren. Saat ini menjadi pimpinan pesantren di Landungsari Kota Pekalongan. Selain itu, dia juga seorang pengusaha dan tokoh koperasi dengan seabreg penghargaan yang gigih merintis dan membesarkan koperasi Ansor yakni Koperasi Pemuda Buana (Kopena)," ungkapnya.

 

Teman lama HM Saelany Machfudz, Ghufron Hasyim (duduk di panggung dua dari kanan) (Foto: Abdul Muiz)


Testimoni teman lama
Acara bedah buku menjadi sangat menarik karena pihak penyelenggara juga menghadirkan teman kecil Saelany, yakni Ghufron Hasyim (mantan wartawan Harian Suara Merdeka).


Dalam testimoninya, Ghufron Hasyim menjelaskan bagaimana ia bergaul dan kenal dekat dengan Saelany. Disampaikan, dirinya bisa menggunakan mesin ketik manual dan belajar menulis naskah belajarnya di rumah Saelany.


"Saya bisa mengetik dengan menggunakan mesin ketik pada waktu itu, ya di rumah Saelany Machfudz," ungkapnya.


Dirinya mengaku gembira dan bangga bisa hadir di acara peluncuran buku dan menyaksikan sosok yang ditulis dalam buku masih sehat dan bugar di usia yang sudah tidak muda lagi.  


Penanggung jawab penerbitan buku, Erly Nufiati, menjelaskan bahwa penerbitan buku yang mengupas tentang sosok Wali Kota Pekalongan memang diinisiasi oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kota Pekalongan.


Dikatakan, dari lima buku yang telah diterbitkan baru satu buku yang mengupas perihal sosok wali kota. Karena, menurut dia, figur HM Saelany Machfudz dan sepak terjangnya patut diketahui oleh semua kalangan. 


"Bagi kami, HM  Saelany figur yang sangat lengkap dari sisi santri, pengusaha, birokrat, dan politisi. Sehingga penulisan ini menjadi sangat menarik, meski saya akui ini belum sempurna," ucapnya.


Penulis buku HS Soeaedi menegaskan, sosok Saelany Machfudz sudah dikenalnya cukup lama. "Saya sudah memantaunya saat beliau masih berada di Kospin Jasa, IPNU dan lain-lainya. Ia memang sosok yang pantas diteladani," katanya.


Ditambahkan, dirinya menulis buku ini tidak berlebihan dan apa adanya. Karena semuanya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah," ucapnya.


HM Saelany Machfudz saat dimintai tanggapannya terkait buku ini menyatakan dirinya selama ini hanya melaksanakan amanah saja. "Namun jika dinilai bermanfaat dan bisa dijadikan teladan itu karena Allah. Jadi apa yang saya lakukan mengalir saja. Sudah kewajiban saya agar bisa bermanfaat bagi orang lain," tegasnya.


Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Musthofa Asrori