Daerah

RMINU Kota Pekalongan Minta Pemkot Masukkan Bantuan Santri ke APBD

Sel, 14 Juli 2020 | 14:00 WIB

RMINU Kota Pekalongan Minta Pemkot Masukkan Bantuan Santri ke APBD

Wali Kota Pekalongan HM Saelany Mahfudz (kanan) menyerahkan bantuan santri secara simbolis kepada santri putri yang mondok di Pesantren Pacitan Jawa Timur. (Foto: NU Online/Abdul Muiz)

Pekalongan, NU Online
Ketua Pengurus Cabang (PC) Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Kota Pekalongan Jawa Tengah, KH Kholid Ma'rufi, meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan agar bantuan uang makan kepada santri bisa dimasukkan ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).


"Ini penting dilakukan agar ada kesinambungan program tali asih kepada santri yang sedang menempuh pendidikan di pesantren dan pengembangan pesantren di Kota Pekalongan," ujarnya.


Hal itu disampaikan Ketua RMINU Kota Pekalongan di sela-sela menyaksikan Wali Kota Pekalongan HM Saelany Mahfudz menyerahkan bantuan uang makan santri di Ruang Amarta Pemkot Pekalongan, Selasa (13/7).


Kepada NU Online, Kiai Ma'rufi menyampaikan apreasiasi dan terima kasih atas kepedulian Pemkot Pekalongan dan wali kota memberikan perhatian secara khusus kepada santri. Pasalnya, pandemi Covid-19 hingga saat ini telah merembet kepada orang tua santri, sehingga banyak orang tuanya yang kesulitan finansial.


"Kita akui, pandemi Covid-19 telah melemahkan ekonomi masyarakat Kota Pekalongan yang mayoritas bergerak di sektor swasta. Sehingga bantuan dari pemerintah sangat menolong para orang tua santri," tegasnya.

 

FOTO BERSAMA, Wali Kota Pekalongan HM Saelany Mahfudz (tengah pegang mic) foto bersama dengan para penerima bantuan secara simbolis (Foto: Abdul Muiz)


Dijelaskan, dari 2.850 santri yang mendapat bantuan, 85% adalah anak-anak NU yang saat ini menempuh pendidikan di pesantren baik yang ada di kota maupun di luar kota.


"Pemberian uang makan, merupakan dari empat komitmen Pak Saelany saat bertemu dengan para pengasuh pesantren se-Kota Pekalongan beberapa waktu yang lalu," ucapnya.


Disampaikan, ada empat komitmen yang disampaikan wali kota. Yaitu, diadakan pendidikan dan pelatihan protokol kesehatan, pemberian thermogun, bantuan beras ke pesantren, dan bantuan uang makan santri.


"Alhamdulillah, semuanya telah direalisasikan Wali Kota Pekalongan," ungkapnya.


Wali Kota Pekalongan HM Saelany Mahfudz mengatakan, semula banyak yang ragu tentang rencana Pemkot Pekalongan memberikan bantuan kepada santri. "Hal itu bisa dimaklumi karena setelah diadakan pendataan, ternyata ada 2.850 santri dan semuanya mendapat bantuan dari pemkot," ucapnya.


Dikatakan, dampak pandemi Covid-19 sejak tiga bulan yang lalu diakui menyulitkan warga Kota Pekalongan khususnya. Banyak yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), roda ekonomi berputar lamban, dan berpengaruh kepada hampir semua sektor.


"Kita tahu, ada wali santri yang memondokkan anaknya ke pesantren lebih dari satu santri. Tentu ini sangat memberatkan. Bantuan kepada santri semula akan diberikan yang nyantri ke luar Pekalongan. Akan tetapi, akhirnya semua yang nyantri dapat bagian dan jumlah bantuan sama," ungkapnya.


Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Musthofa Asrori