Bupati Pringsewu Ajak Masyarakat Tak Mudah Terprovokasi
NU Online Ā· Selasa, 21 Mei 2019 | 21:30 WIB
Pascapemilu saat ini, banyak informasi tidak benar (hoaks) yang dihembuskan oleh pihak tertentu untuk kepentingannya. Ada juga yang melakukan provokasi untuk melakukan people power, sebuah tindakan inkonstitusional yang akan banyak menyebabkan kerusakan besar dalam tatanan berbangsa dan bernegara.
Oleh karenanya, Bupati Pringsewu KH Sujadi mengajak segenap warga masyarakat, khususnya di Bumi Jejama Secancanan Bersenyum Manis itu untuk tidak terprovokasi dengan ajakan tersebut.
"Persiapkan diri saja di hari-hari terakhir Ramadhan ini. Waktunya Ngaji ya ngaji. Yang waktunya bekerja, bekerja. Toh ini sama-sama membangun negara," katanya saat melakukan Safari Ramadhan di Masjid Taqwa Kecamatan Gadingrejo, Selasa (21/5).
Ia mengajak warga masyarakatnya untuk senantiasa menjaga ketentraman yang sudah tercipta selama ini di daerahnya. Salah satunya adalah dengan berhati-hati dalam menyikapi berbagai informasi yang masuk melalui berbagai media yang saat ini sudah ada di mana-mana.
"Hindari berita hoaks. Senantiasa lakukan tabayunĀ (klarifikasi) terhadap segala berita yang diterima. Jangan ikut Jam'iyyatul hoaks," katanya disambut senyum yang hadir.
Klarifikasi terhadap segala informasi bisa dilakukan dengan menanyakan kepada pihak-pihak yang benar-benar tahu dan memahami permasalahan tersebut. Masalah agama bisa ditanyakan kepada ulama, masalah politik bisa disampaikan kepada ahli politik dan seterusnya.
"Jika dapat berita simpang siur dan ditanyakan kepada pihak yang kompeten, maka tidak akan menimbulkan masalah," jelas Mustasyar PCNU Pringsewu ini.
Ia mengambil contoh berita tentang kejadian kebakaran di Kantor Bupati Pringsewu yang terjadi pada hari itu juga. Di berbagai pemberitaan, khususnya di media sosial, informasi beredar bahwa seluruh bangunan terbakar.
"Padahal tidak seperti itu. Kebakaran terjadi di ruangan pojok saja. Dan yang memberitakan terbakar semua ikut Jam'iyyatul Hoaks" terangnya.
Kehati-hatian dalam menyerap informasi inilah yang menurutnya penting untuk dimiliki masyarakat saat ini. Masifnya informasi yang beredar harus diimbangi dengan kemampuan menyeleksi dan menyerap mana yang bisa dikonsumsi dan mana yang tidak. (Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua