Daerah

Cara Lakpesdam NU Cilacap Perjuangkan Hak Kaum Minoritas

NU Online  ·  Ahad, 23 Desember 2018 | 16:30 WIB

Cara Lakpesdam NU Cilacap Perjuangkan Hak Kaum Minoritas

Ketua PC Lakpesdam NU Cilacap, Hadno Ali Solihin

Bekasi,  NU Online
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Kabupaten Cilacap Jawa Tengah adalah salah satu dari Lakpesdam NU yang menorehkan prestasi di masyarakat Cilacap. 

Kehadiran Lakpedam PC NU Cilacap tersebut disebut sebut sebagai penolong bagi sebagian kalangan, terutama bagi kelompok minoritas penganut penghayat kepercayaan. 

Bahkan sejak 2013 lalu, Lakpesdam NU Cilacap sudah berkecimpung turut serta dalam membela hak-hak kaum minoritas penganut penghayat kepercayaan. Usaha Lakpesdam NU telah membuahkan hasil, sebelum dilakukan pendampingan, penolakan dari masyarakat cilacap soal kelompok penghayat kepercayaan sangat tinggi. 

Dengan berbagai upaya dan perjuangan Lakpesdam dalam membela ha hak kelompok marginal itu, kini masyarakat Cilacap hidup rukun, damai aman dan tentram, hidup beradmpingan tanpa melihat suku, agama, golongan dan keyakinan. 

Sekretaris Pengurus Cabang Lakpesdam NU Cilacap, Hadno Ali Solihin menceritakan bagaimana perjuangannya bersama pengurus Lakpesdam NU Cilacap lain dalam menghadapi kasus diskriminasi tersebut. 

Menurut pria kelahiran 11 Juli 1978 itu, jika sudah memandang Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai modal hidup berbangsa dan bernegara dengan asas Bineka Tunggal Ika, Pancasila sebagai dasar negara, maka sudah tugas warga negara ikut memperjuangkan kelompok-kelompok yang masuk kategori inklusi sosial. 

Apalagi, ujar dia, NU adalah kelompok Islam moderat yang mengusung Islam Rahmatan Lil Alamiin. 

“Ketika negara didirikan untuk mensejahterakan rakyatnya, siapaun mereka untuk mendaptkan pelayanan yg sama. Kelompok marginal, salah satunya penganut penghayat kepercayaan sebagai kelompok minoritas, yang itu punya kerawanan terekslusi dan terdiskriminasi sehingga  kita perlu mendorong semuanya termasuk pemerintah," ujarnya kepada NU Online di sela-sela kegiatan Rakornas Lakpedam PBNU di Kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad (23/12). 

Lakpesdam Cilacap mendorong semua pihak agar di sisi masyarakat bagaimana mereka dapat diterima tanpa melihat latar belakang, pemerintah juga memberikan pelayanan tanpa diskriminasi sehingga terwujud dengan baik.

Cara Lakpesdam melakukan pendampingan, kata pria berkepala empat ini, adalah dengan terus memberikan pemahaman kepada semua stakeholder termasuk kelompok-kelompok masyarakat yang menolak. 

"Tantangan yang mereka hadapi antara lain tantangan internal dan eksternal, misalnya tantangan eksternal adalah perkembangan pola pemahaman keislaman yang beragam sempat kesulitan menyatukan pandangan terutama dengan kelompok islam yang radikal," jelasnya. 

Dikatakan, awalnya ada stigma negatif terhadap kelompok penghayat kepercayaan sebagai pelestari adat, mereka di stigmakan syirik, sebagai PKI dan stigma yang lain. Bagi Lakpesdam NU Cilacap, ini adalah strategi dakwah dan NU adalah komitmen terhadap NKRI yang bhineka tunggal ika, bahwa tugas kita melaksanakan islam rahmatan lil alamin, Karena di Cilacap beragam hampir semua aliran ada. 

"Ini bisa menjadi kerawanan yang memunculkan konflik sosial, sehingga apa yang dilakukan Lakpesdam NU Cilacap adalah untuk membangun kebersamaan, bahwa kita beragam, bahwa kita adalah satu kesatuan sebagai warga indonesia dan memiliki hak yang sama,” kata Ali warga asli Karang Talun, Cilacap ini. (Red: Muiz)