Daerah

Diklat Wirausaha Santri Tumbuhkan Kepekaan Bisnis

Sel, 1 Juli 2014 | 13:00 WIB

Brebes, NU Online
Himpunan Pengusaha Santri Indonesia atau HIPSI kembali menyelenggarakan kegiatan diklat kewirausahaan di Pondok Pesantren Al-hikmah 2 Benda, Brebes, Jawa Tengah.  Kegiatan itu diikuti 600 santri dari 10 kabupaten se Jawa Tengah.
<>
Kegiatan yang digelar atas kerja sama RMI-HIPSI dan Program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) Goes to Pesantren berlangsung pada Kamis (26/6).
"Pesantren telah mengakar di masyarakat dan menjadi kekuatan yang dapat membangkitkan
semangat masyarakat dalam meraih kemajuan hidup" ujar direktur Institutional Banking Bank Mandiri, Abdul Rachman kepada NU Online (1/7).

WMM merupakan program Bank Mandiri bersama RMI (Rabithah Ma’ahid Islamiyah) yang bertujuan meningkatkan ketrampilan santri pondok pesantren untuk menumbuhkan kepekaan bisnis sehingga tercipta wirausaha muda potensial. WMM juga bukti kepedulian Bank Mandiri serta dukungan untuk mencari bibit wirausaha muda yang dilakukan melalui model wirausaha.

"Pendampingan berwirausaha dilakukan melalui pendidikan berwirausaha, pendampingan, berwirausaha dan promosi," tandas Abdul Rahman.

Muhammad Imaduddin, Ketua HIPSI Jawa  Tengah juga menandaskan bahwa workshop kali ini guna meningkatkan keterampilan santri pondok pesantren untuk menumbuhkan sense of business bagi para santri.

"Dalam workshop tersebut kami juga menghadirkan sejumlah narasumber dari praktisi, kalangan artis dan sejumlah usahawan sukses,” katanya. Ada artis dan pengusaha Erdian Anji (mantan vokalisband drive), Sekjen RMI Miftah Faqih, pengusaha nasional Aunur Rofiq, motivator Tanto Abdurrahman Al Anwari serta pemenang nasional kompetisi WMM tahun 2011 Abdul Hadi dari Cirebon. “Mereka berbagi pengalaman serta kiat-kiat dalam berwirausaha," lanjut Imaduddin

Selain acara kegiatan workshop, juga dipilih 10 pesantren dari 9 kabupaten yang menerima stimulus wirausaha masing-masing 25 juta rupiah, yanga berkerjasama dengan HIPSI untuk pendampingan bisnis, yang kemudian hasil usaha mereka bisa mengikuti berbagai expo yang difasilitasi oleh Bank Mandiri.

Dikatakan, sebelumnya progam WMM goes to pesantren yang membawa slogan Spirit Memakmurkan Negeri di 50 pesantren di lima kota yang diikuti 3000 peseta, workshop serupa diadakan di Lombok, Malang, Pontianak yang diikuti ribuan santri.

"Sebagian rangkaian program WMM pula telah digelar program Mandiri Young Entrepreneur, guna menciptkan generasi muda Indonesiayang kritis, peka dan kreatif dalam menghadirkan inovasi tepat guna yang dapat mendorong kemajuan" tandas Abdul Rahman.

Pada kesempatan tersebut hadir Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menyemangati dan mengajak santri menjadi wirausaha. Pada kesempatan itu juga diserahkan dana stimulus wirausaha senilai Rp 275 juta untuk 10 pondok pesantren di wilayah Jawa Tengah.

“Ilmu santri itu pada umumnya lain daripada yang lain, lebih terampil dan mandiri sehingga sering menjadi pelopor atau pemimpin bagi masyarakat,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam sambutan pada acara workshop kewirausahaan di Ponpes Al Hikmah 2 Benda.

Santri dari pesantren ilmu lebih mapan, karena dibekali ilmu agama dan juga ilmu secara umum. Setelah lulus dari pendidikan di pesantren para santri biasanya mampu mengembangkan ilmu dan langsung berkiprah di tengah-tengah masyarakat.

“Santri lebih siap karena terbiasa dengan kemandirian dan dapat berkiprah di masyarakat termasuk mengembangkan kewirausahaan, karena kelebihannya itu pula, santri diharapkan juga dapat membantu mensukseskan program Desa Mandiri di Jawa Tengah,”” pinta Ganjar di depan ratusan santri peserta workshop.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur mengundang HIPSI dan pesantren untuk bersama-sama merumuskan dan bersinergi untuk peningkatan ekonomi  masyarakat Jawa Tengah. (Syaifullah/Abdullah Alawi)
Â