Daerah

Diklatsar Banser Jember Diikuti 375 Peserta

NU Online  ·  Ahad, 1 Maret 2009 | 10:57 WIB

Jember, NU Online
Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) yang digelar Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jember, Ahad (1/3) kemarin berakhir. Diklatsar ke-22 itu diikuti oleh 375 peserta.

Diklat ditutup dengan pengenaan secara simbolis baret merah kepada salah seorang anggota Banser oleh Ketua PC GP Ansor Jember Prof DR Babun Suharto.<>

Menurut Babun, Diklatsar tersebut menjadi syarat utama bagi seseorang untuk menjadi anggota Banser. Sebab, katanya, anggota Banser dipersiapkan untuk menjadi benteng ulama, sehingga raga dan jiwanya harus digembleng sedemikian rupa.

“Ini beda dengan Ansor. Untuk menjadi anggota Ansor, tidak  perlu ikut Diklatsar. Tapi untuk menjadi anggota Banser, harus (ikut Diklatsar). Anggota Ansor belum tentu Banser, tapi Banser jelas Ansor,” terang Babun.

Sejak dimulai Jum’at (27/2) lalu, peserta Diklatsasr dilatih layaknya militer, misalnya baris berbaris, merayap, berguling-guling dan sebagainya. Selain itu, mereka juga disuguhi penyajian materi beragam disiplin ilmu. Diantara nara sumber yang hadir adalah Kapolwil Besuki (diwakili Mustakim), Drs. Sofyan Tsauri (PCNU Jember) dan Nur Yasin (politikus) dari Jakarta. “Jadi mereka komplit latihan jiwa raganya,”  jelas Babun.

375 peserta yang ikut berasal dari beragam profesi, ada yang dosen STAIN, politikus, PNS dan sebagainya. Namun peserta yang mengikuti sampai tahap akhir hanya 308 orang. Sisanya dianggap gugur. Rata-rata mereka gugur saat menjalani proses pengambilan baret merah. Sebab, seperti biasa medan yang harus ditempuh untuk mengambil baret merah itu, sangat sulit.

Kali ini rute yang harus ditempuh adalah lereng pegunungan Argopuro yang terletak di Desa Sucopangepok, Kec. Jelbuk. Selain harus dilakukan malam hari, medannya juga terjal dengan tebing yang curam. (ary)