Daerah

Dilantik, PMII Satyagama Soroti Tantangan Bonus Demografi dan Dunia Usaha

Sen, 21 Oktober 2019 | 02:45 WIB

Dilantik, PMII Satyagama Soroti Tantangan Bonus Demografi dan Dunia Usaha

Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK PMII) Satyagama menggelar pelantikan kepengurusan baru masa Khidmah 2019-2020 di gedung Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Ahad (20/10). (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online
Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK PMII) Satyagama menggelar pelantikan kepengurusan baru masa Khidmah 2019-2020 di gedung Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Ahad (20/10). Kegiatan yang dikemas menarik dalam diskusi panel kali ini mengusung tema Peran PMII sebagai Organisasi Mahasiswa dalam Menjawab Tantangan Bonus Demografi Indonesia.

Dalam acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum Pengurus Cabang PMII Jakarta Barat, Alvin Shidiq yang sekaligus melantik pengurus baru PK PMII Satyagama yang diketuai oleh Galih Priyo Utomo dan Ketua Kopri Anis Tsania Annisa Zein's.

Alvin berpesan bahwas dalam kepengurusan ke depannya para kader PMII khususnya kader PK PMII Satyagama harus saling menguatkan kekompakan satu sama lain untuk mengeluarkan gagasan-gagasan baru yang mampu menunjukkan PMII merupakan organisasi berkualitas.

"Selamat atas pelantikan kepengurusan baru PK PMII Satyagama masa Khidmah 2019-2020, setelah ini tanggung jawab kepengurusan ada di pundak kalian. Jadilah kader PMII yang berkualitas, bangun image pendidikan yang baik dan tunjukkan PMII adalah organisasi yang pantas untuk diikuti,” ujar alvin.

Setelah pelantikan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi panel yang dipandu oleh Ratih Nuraini. Dalam kesempatan kali ini dihadiri langsung oleh motivator-motivator muda, Rendy Prihantono dan Rizky Wijayanti, Pengurus Himpunan Pengusaha Nahdliyyin (HPN).

HPN merupakan salah satu organisasi yang  dibentuk di bawah naungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) guna menghimpun, membina, dan menjadi wahana berkumpulnya pengusaha dari kalangan nahdliyin dengan tujuan mempercepat kesejahteraan dan kemandirian ekonomi warga NU.

Dalam penyampaiannya, Rizky mengatakan, HPN merupakan salah satu jembatan bagi para pengusaha muda Nahdliyyin untuk mengembangkan usaha-usahanya. Selain itu dia juga memotivasi para peserta yang berada di dalam forum untuk mengubah mindset menjadi pemuda aktif yang mampu berperan maksimal dalam menjawab tantangan demografi Indonesia.

“Mereka tentunya memiliki banyak jaringan untuk mendongkrak kemajuan wirausaha muda demi menjawab tantangan bonus demografi Indonesia,” ucap Rizky.

Senada dengan Rizky, Rendy juga memberikan pemahaman baru terkait wirausaha. Menurutnya dalam mencapai tujuan berwirausaha terdapat tiga point penting yang harus diperhatikan, yaitu ilmu, jaringan, dan mentor.

Seorang wirausaha tidak akan mungkin bisa mengembangkan usaha yang dimilikinya tanpa memiliki pemahaman ilmu yang luas. Selanjutnya jaringan, tanpa adanya cakupan jaringan yang luas, suatu usaha juga tidak akan berkembang dengan baik. Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah mentor.

“Mentor merupakan salah satu point terpenting dalam perkembangan wirausaha yang dijalankan, dengan menggandeng mentor yang tepat maka kita akan lebih mudah mengembangkan bidang usaha yang digeluti,” jelasnya.

Maka dari itu ketiga point tersebut saling berterkaitan dan tidak dapat dipisahkan.

Kontributor: Dea Oktaviana
Editor: Fathoni Ahmad