Daerah

Diresmikan, Sekretariat Baru NU Lutim Diharap Jadi Pusat Pengembangan Aswaja

Ahad, 24 Oktober 2021 | 00:00 WIB

Diresmikan, Sekretariat Baru NU Lutim Diharap Jadi Pusat Pengembangan Aswaja

Sejumlah pengurus PCNU Lutim Sulsel. ((Foto: Dok. PCNU Lutim)

Lutim, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan meresmikan sekretariat baru PCNU Lutim, Jumat (22/10/2021).


Peresmiannya ditandai dengan pengguntingan tali pita oleh Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulsel, Prof Kamaluddin Abunawas.


Prosesi peresmiannya juga diiringi shalawat Thibbil Qulub disaksikan Ketua PCNU Lutim, KH Mursaha Junaid, dan sejumlah pengurus lainnya serta Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Lutim, Irwan Bachri Syam.


Sekretariat baru PCNU Kabupaten Lutim yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta, Puncak Indah, Malili itu diharapkan menjadi pusat pengembangan dakwah Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) di Kabupaten Lutim.


“Luwu Timur adalah daerah yang majemuk dengan berbagai latar belakang agama dan suku, Islam yang ramah dan toleran sebagai wajah ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah harus terus dijaga di daerah ini,” papar Prof Kamaluddin epada NU Online, Sabtu (23/10/2021).


Ia juga berharap kehadiran kantor sekretariat yang baru itu dapat menunjang berjalannya roda organisasi dan proses kaderisasi sebagai bentuk penguatan ideologi dan amaliah Aswaja yang sudah mengakar sejak lama di kalangan masyarakat Lutim.


Ketua PCNU Lutim KH Mursaha Junaid juga mengungkapkan, sekretariat ini tidak hanya diperuntukkan untuk pengurus cabang, tapi juga sekretariat badan otonom (Banom) dan lembaga yang ada di naungan NU.


“Pintu sekretariat ini juga terbuka lebar untuk banom dan lembaga yang berada di bawah naungan NU, untuk berkegiatan di tempat ini,” ujar Kiai Mursaha.


Dia menyebut sejumlah banom dan lembaga yang eksis dan berkiprah di tengah masyarakat, seperti NU Care-LAZISNU sebagai lembaga sosial kemasyarakatan dan pengelola zakat, infaq, dan shadaqah.


Kemudian, segmen kepemudaan terdapat GP Ansor, dan Fatayat NU. Di kelompok intelektual berdiri, Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Pergunu mewadahi guru-guru dari kalangan Nahdliyin, dan Jatman sebagai wadah kelompok tarekat.


“Kalangan pelajar juga berdiri IPNU beserta IPPNU, dan untuk mewadahi kaum perempuan terdapat Muslimat NU,” pungkas KH Mursaha Junaid.


Kontributor: Ridwan
Editor: Musthofa Asrori