Purworejo, NU Online
Duet Hasan-Hamid terpilih secara aklamasi dalam tahap penjaringan calon pada pemilihan Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidiyah dalam Konfercab yang berlangsung di Pondok Al-Anwar Desa Maron, Loano, Puroworejo, Ahad (18/10) malam. Demikian dikutip dari suaramerdeka.com.
KH Said Agil Hasan al Ba'bud atau yang populer dengan sapaan Wan Hasan terpilih sebagai Rais Syuriyah menggantikan KH R. Abdul Hakim Hamid atau yang akrab disapa Gus Hakim.<>
Sedangkan HA Hamid AK SPd I terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Tanfidiyah. Mantan Sekretaris Tanfidiyah ini menggantikan ketua demisioner KH Dawud Muchlas BA.
Pemilihan yang awalnya diprediksi akan menghangat ternyata berjalan lancar. Bahkan keduanya sudah bisa ditetapkan sebelum masuk tahap pemilihan karena pada tahap penjaringan calon, keduanya berhasil memperoleh dukungan suara lebih dari 50%.
Dalam pembukaan konfercab, Wakil Katib PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh meminta warga NU agar menjaga khittah 1926, yaitu menjaga agar NU tidak terlibat politik praktis.
Peringatan itu memiliki makna strategis karena awal Agustus 2010 nanti Kabupaten Purworejo akan menggelar hajatan pemilihan bupati. Itu artinya dalam penempatan personil diharapkan diisi orang-orang yang tidak terlibat langsung dalam politik praktis.
Dari beberapa kandidat yang muncul dalam penjaringan calon, ada nama yang juga aktif dalam kepengurusan parpol. Antara lain Thoha Mahasin yang aktif sebagai pengurus harian DPC PKB Kabupaten Purworejo. (nam)
Duet Hasan-Hamid terpilih secara aklamasi dalam tahap penjaringan calon pada pemilihan Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidiyah dalam Konfercab yang berlangsung di Pondok Al-Anwar Desa Maron, Loano, Puroworejo, Ahad (18/10) malam. Demikian dikutip dari suaramerdeka.com.
KH Said Agil Hasan al Ba'bud atau yang populer dengan sapaan Wan Hasan terpilih sebagai Rais Syuriyah menggantikan KH R. Abdul Hakim Hamid atau yang akrab disapa Gus Hakim.<>
Sedangkan HA Hamid AK SPd I terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Tanfidiyah. Mantan Sekretaris Tanfidiyah ini menggantikan ketua demisioner KH Dawud Muchlas BA.
Pemilihan yang awalnya diprediksi akan menghangat ternyata berjalan lancar. Bahkan keduanya sudah bisa ditetapkan sebelum masuk tahap pemilihan karena pada tahap penjaringan calon, keduanya berhasil memperoleh dukungan suara lebih dari 50%.
Dalam pembukaan konfercab, Wakil Katib PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh meminta warga NU agar menjaga khittah 1926, yaitu menjaga agar NU tidak terlibat politik praktis.
Peringatan itu memiliki makna strategis karena awal Agustus 2010 nanti Kabupaten Purworejo akan menggelar hajatan pemilihan bupati. Itu artinya dalam penempatan personil diharapkan diisi orang-orang yang tidak terlibat langsung dalam politik praktis.
Dari beberapa kandidat yang muncul dalam penjaringan calon, ada nama yang juga aktif dalam kepengurusan parpol. Antara lain Thoha Mahasin yang aktif sebagai pengurus harian DPC PKB Kabupaten Purworejo. (nam)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua
