Daerah

Empat Golongan Manusia di Dunia dan Akhirat. Masuk Manakah Kita?

Rab, 12 Juni 2019 | 11:00 WIB

Pringsewu, NU Online
Setelah melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh pada bulan Ramadhan, saatnya umat Islam bermuhasabah tentang kualitas ibadah yang dilakukan di bulan suci tersebut.

Secara kuantitas, umat Islam sudah berlomba dengan berbagai ibadah wajib dan sunah. Puasa, shalat, zakat, membaca Qur'an, i'tikaf dan ibadah-ibadah yang sudah dilakukan harus dievaluasi agar di Ramadhan yang akan datang bisa lebih baik lagi.

Ajakan untuk bermuhasabah dan mengevaluasi capaian ibadah selama Ramadhan 1440 H ini disampaikan Mustasyar MWCNU Kecamatan Banyumas, Pringsewu, Lampung KH Halimi Haas pada Halal bi Halal Keluarga Besar Madrasah Aliyah Negeri 1 Pringsewu di kediaman kepala madrasah, H Almadi di Banyumas, Rabu (12/6).

Kiai Halimi mengingatkan, dengan evaluasi ini juga diharapkan umat Islam menjadi manusia yang bisa selamat dan mendapatkan keberuntungan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Menurutnya ada empat golongan manusia yang akan mendapatkan status dalam kehidupan dunia dan akhirat.

"Manusia terbagi menjadi empat kriteria dalam kehidupan dunia dan akhirat yakni untung-buntung, buntung-untung, untung-untung, dan buntung-buntung," jelas Ketua MUI Kecamatan Banyumas ini.

Kriteria pertama yakni untung-buntung adalah kelompok manusia yang mendapatkan kenikmatan dan kesenangan hidup di dunia namun tidak mampu menggunakan kenikmatan tersebut untuk kehidupan abadi di akhirat. Kelompok ini bahagia hidup di dunia namun mendapat kesengsaraan di akhirat.

Terbalik dengan kriteria pertama, kriteria kedua yakni buntung-untung adalah kelompok manusia yang kurang beruntung dalam hal kehidupan di dunia namun mampu mengumpulkan tabungan ibadah dan memiliki modal yang berharga bagi kebahagiaan kehidupan kekal di akhirat.

"Yang paling bahagia adalah ketika kehidupan kita di dunia penuh dengan kebahagiaan dan ridho Allah dan kehidupan akhirat juga kita berbahagia. Inilah kriteria untung-untung yang kita harapkan semua," jelasnya.

Sementara lanjutnya, tidak ada manusia yang ingin menjadi kriteria keempat yakni buntung-buntung di mana kehidupan baik di dunia maupun di akhirat tidak mampu meraih kebahagiaan.

Semua kriteria ini menurutnya adalah pilihan dalam hidup, sehingga perlu ikhtiar untuk meraih kriteria yang terbaik yakni untung-untung dan terhindar dari kriteria yang terburuk yakni buntung-buntung.

"Maka mari evaluasi diri kita pascaramadhan ini, sudah mampukah kita meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah selama ini? Dan termasuk kriteria manakah kita?," tanyanya kepada seluruh yang hadir. (Muhammad Faizin)