Daerah

Festival Maulid Akhiri Rangkaian Kegiatan Fatayat

Sen, 1 Juli 2013 | 22:00 WIB

Jepara, NU Online
Festival Maulid yang diikuti 22 grup rebana se-kabupaten menjadi acara pamungkas seluruh rangkaian kegiatan yang diselenggarakan Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Jepara, di Gedung NU Jalan Pemuda No.51 Jepara, Jawa Tengah, Ahad (30/6).
<>
Dinamakan Festival Maulid lantaran kegiatan yang dimulai Maret lalu tersebut memperingati banyak Hari lahir (Harlah), diantaranya Harlah Fatayat ke-63, Hari Jadi Jepara 464, Hari Kartini ke-134, Hari Kebangkitan Nasional dan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan semisal Kesehatan Paru-paru (8 Maret), Tahtiman Al-Qur’an bil ghoib (24 April), Seminar Politik Perempuan (23 Juni), Bazar Produk-Lomba Daiyah-Penyajian Oleh-oleh Khas (30 Juni).

Ketua PC Fatayat NU Jepara, Hj Imronah Hanani menyatakan melalui kegiatan itu pihaknya ingin meningkatkan profesionalisme anggota Fatayat dalam berbagai bidang. Bidang ekonomi misalnya, momen itu dilaksanakan bazar makanan dan kuliner.

“Fatayat NU melalui Koperasi Serba Usaha (KSU) Yasmin membina PAC Fatayat se-Jepara bidang perekonomian. Sehingga dengan bidang itu roda ekonomi organisasi berjalan,” katanya sembari memberikan satu mangkuk es gempol dan sebungkus Donat Ubi Aneka Rasa, binaan PAC Fatayat Donorojo untuk dijajal.

Bidang lain, masih menurutnya ialah dakwah. Lomba daiyah yang diselenggarakan terangnya dengan daiyah-daiyah yang sudah berpengalaman di masing-masing PAC. Sehingga, hasilnya para daiyah bisa tukar pengalaman di PAC satu dengan PAC yang lain.

“Bidang politik kami mengajak anggota Fatayat agar perempuan melek terhadap politik. Sedangkan berkaitan bidang kesehatan kader perempuan harus tetap menjaga kesehatan dan tidak mudah dijangkiti penyakit,” imbuhnya saat ditemui disela-sela kegiatan.

Sementara pada bidang seni budaya Imronah mengungkapkan pihaknya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pelestari maulid. Maulid merupakan salah satu tradisi NU yang pelestari-pelestarinya sambungnya harus diberikan penghargaan.

Disamping itu, lanjut Imronah harapan lain untuk mengenalkan Fatayat kepada pelajar SMA sederajat. “Kelak jika sudah waktunya, khusus yang perempuan mereka adalah penerus-penerus pejuang NU, khususnya Fatayat,” harapnya.


Redaktur     : Abdullah Alawi
Kontributor : Syaiful Mustaqim