Gelar Kofercab, NU Wonogiri Diminta Sukseskan Pemilu
NU Online · Senin, 13 Januari 2014 | 02:30 WIB
Wonogiri, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) IV di Pondok Pesantren Al Amanah Sempon, Pandeyan, Jatisrono, Wonogiri, Ahad (12/1). Sebanyak 450 pengurus NU dari 24 Majelis Wakil Cabang (MWC) NU dan 73 Pengurus Ranting NU se-Kabupaten Wonogiri hadir dalam perhelatan akbar ini.
<>
Bersamaan dengan acara tersebut, Bupati Wonogiri melalui Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Wonogiri, Sulardi berpesan agar warga NU menyukseskan pesta demokrasi tahun ini dengan cara menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2014 mendatang.
Ketua PCNU H. Mubarok mendukung dan mempersilakan semua warga NU memilih partai apa saja yang bisa menjadi penampung aspirasinya.”Karena NU ada di mana-mana tetapi tidak ke mana-mana. Oleh karena itu NU mempersilakan warganya untuk menyampaikan aspirasi politiknya di manapun yang dikehendaki,” katanya.
Tampak hadir pula Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jateng Prof Dr Abu Hafsin, Wakil Ketua PWNU Jateng Syamsudin Asrofi, Ketua DPRD Kabupaten Wonogiri Wawan Setyo Nugroho, Kepala Kantor Kemenag Syafrudin, dan pejabat Kecamatan Jatisrono.
Panitia Penyelenggara H Ahmad Farid menyampaikan, acara yang digelar 5 tahunan ini akan memilih kepengurusan Cabang NU Kabupaten Wonogiri masa bakti 2014-2019 dan merumuskan paradigma baru dalam merespon perubahan-perubahan sosial yang ada dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang bersih dan bermartabat.
Sementara itu, Ketua PWNU Jateng Abu Hafsin dalam pengarahannya merasa bangga atas keberhasilan NU di Kabupaten Wonogiri yang dalam kurun waktu 20 tahun ini telah tumbuh berkembang dengan pesat.
“Dulu tahun 1994 saya datang ke Wonogiri tidak pernah ada konferensi, ketua syuriah dan tanfidziah dirangkap satu orang, MWC hanya berupa majelis taklim dan belum ada pengurus di tingkat ranting, sekarang perkembangan NU di Kabupaten Wonogiri sudah sangat besar. Jika dilihat dari faktor geografis dan budayanya, saya yakin Kabupaten Wonogiri ini akan lebih cocok berdampingan model Islam NU yang bisa berjalan sejajar dengan tradisi budaya Wonogiri,” terangnya.
Menurut Abu Hafsin, kecocokan ini disebabkan karena Islam NU adalah islam yang inklusif bukan Eksklusif. Yang artinya Islam yang sangat toleran dengan budaya lokal yang tidak begitu saja mengatakan bid’ah dan musyrik terhadap segala sesuatu. (Yuni/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
5
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
6
Buka Workshop Jurnalistik Filantropi, Savic Ali Ajak Jurnalis Muda Teladani KH Mahfudz Siddiq
Terkini
Lihat Semua