Daerah

Gelar Pengajian, MWCNU Bukateja Kuatkan Akidah Aswaja

NU Online  ·  Ahad, 8 September 2013 | 08:31 WIB

Purbalingga, NU Online
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menggelar pengajian dwi mingguan. Pengajian rutin digelar sebagai upaya memperkuat akidah ahlussunnah wal jama’ah.
<>
Hampir seluruh pengurus harian MWCNU Bukateja baik syuriyah maupun tanfidziyah menghadiri pengajian rutin dwi mingguan di kompleks Masjid Al Insyiroh, Desa Kembangan, Bukateja, Ahad (8/9). Kecuali mereka, pengurus banom seperti GP Ansor, Fatayat NU, Muslimat NU dan lainnya turut hadir.

Pengajian dwi mingguan yang digelar MWCNU Bukateja ditujukan agar masyarakat terus melakukan silaturahmi. Dari silaturahmi, masyarakat menjadi semakin mengerti akidah aswaja dan tantangan terbarunya.

Pengajian diawali zikir dan haul massal. Sementara penceramah pengajian ialah Pengasuh Pondok Pesantren Minhajut Tholabah Desa Kembangan KH Anwar Idris.

KH Anwar Idris menjelaskan akidah NU, akidah Ahlussunnah Wal Jamaah. Akidah ini banyak diajarkan di pesantren dan sekolah yang bernaung di bawah NU seperti Maarif NU. Ia mengimbau warga NU untuk mendidik ke-NUan dengan memasukkan anak mereka di sekolah-sekolah Maarif NU.

Tradisi NU sudah menyatu dengan masyarakat Islam Indonesia mulai dari Tahlilan, Manakiban, Tawasulan, Barzanjian atau Mauludan.

NU terdiri dari beberapa kepengurusan, ada Mustasyar, Syuriah dan Tanfidziyah, lanjut KH Anwar sambil menerangkan tugas-tugas pokoknya serta juga badan-badan otonom yang ada di bawah NU seperti Muslimat, Fatayat dan Ansor.

Di Indonesia terdapat banyak kepercayaan, sambung KH Anwar. Semua menginginkan masuk surge. Namun meeka yang dijamin masuk surga hanya empat golongan; para syuhada, orang yang haji mabrur, orang yang memperjuangkan agama dengan hartanya, dan para alim ulama.


(Aji Setiawan/Alhafiz K)