Daerah

Gempa Susulan Kembali Guncang Cirebon, Ini Tips Selamatkan Diri

Kam, 15 Juni 2023 | 15:00 WIB

Gempa Susulan Kembali Guncang Cirebon, Ini Tips Selamatkan Diri

Ilustrasi gempa bumi. (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online

Wilayah Cirebon kembali diguncang gempa susulan kesekian kalinya pada Kamis (15/6/2023) ini. Gempa terakhir berkekuatan 2,9 skala Richter san cukup menggoyangkan wilayah timur Cirebon.


Diinformasikan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terjadi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada pukul 16.06 WIB dengan kedalaman 10 km.


"Pusat gempa berada di darat 12 km tenggara Kota Cirebon," demikian informasi lokasi dari aplikasi BMKG pada Kamis (15/6/2023).


Melalui aplikasi itu, BMKG menginformasikan bahwa lokasi gempa hanya berjarak 4 km dari Kecamatan Astanajapura, tempat Pondok Buntet Pesantren berada.


Antisipasi

Melalui situs resminya, BMKG membagikan tips menyelamatkan diri saat terjadi gempa. Jika berada di dalam bangunan, langkah pertama harus melindungi badan dan kepala dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dan lain-lain. Jika memungkinkan, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan. Kemudian, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.


Jika berada di luar bangunan atau area terbuka upayakan untuk menghindari dari bangunan yang ada di sekitar seperti gedung, tiang listrik, pohon, dan lain-lain. Kemudian perhatikan tempat berpijak. Lalu, hindari apabila terjadi rekahan tanah.


Jika sedang mengendarai mobil, cobalah keluar, turun, dan menjauh dari mobil. Kemudian, hindari mobil jika terjadi pergeseran atau kebakaran. Lakukan juga seperti posisi saat berada di luar bangunan.


Jika tinggal atau berada di pantai, upayakan jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami. Sementara jika tinggal atau berada di pegunungan hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.


Saat terjadi gempa alangkah baiknya membaca doa di bawah ini sebagaimana dikutip dari NU Online dalam tulisan Doa Ketika Terjadi Gempa Bumi.


  اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ  


Allâhumma innî asaluka khairaha wa khaira mâ fîhâ, wa khaira mâ arsalta bihi, wa a’ûdzubika min syarrihâ, wa syarri mâ fîhâ wa syarri mâ arsalta bihi


Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi di dalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan.”


Doa ini diijazahkan KH Abdul Karim atau Gus Karim, pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Azzayadi Solo yang mengunggah sebuah doa beberapa saat setelah terjadi gempa bumi di Sukabumi beberapa waktu lalu.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad