Daerah

Gempa Susulan Magnitudo 5 Terjadi di Pacitan, Dirasakan hingga Yogyakarta

Sab, 19 Agustus 2023 | 06:45 WIB

Gempa Susulan Magnitudo 5 Terjadi di Pacitan, Dirasakan hingga Yogyakarta

Peta dan keterangan singkat BMKG tentang gempa yang terjadi di Pacitan, Jawa Timur berkekuatan magnitudo 5,0 Sabtu (19/8/2023). (Foto: laman BMKG)

Jakarta, NU Online 
Kabupaten Pacitan, Jawa Timur kembali diguncang gempa setelah sebelumnya menerjang daerah ini. Gempa semula berkekuatan magnitudo 4,9 terjadi pada Jumat (18/8/2023). Kemudian, pada Sabtu (19/8/2023) gempa susulan berkekuatan magnitudo 5,0 diketahui mengguncang kabupaten yang terletak di bagian Barat Daya Provinsi Jawa Timur ini.


Peristiwa tersebut dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG langsung melalui laman resminya, bmkg.go.id dan beberapa media sosial miliknya.


BMKG merilis bahwa bencana alam itu terjadi pada pukul 01:29:15 WIB berpusat di laut, 90 kilometer Barat Daya Pacitan dengan kedalaman 10 kilometer.


"#Gempa (UPDATE) Mag:5.0, 19-Agu-23 01:29:15 WIB, Lok:8.99 LS, 111.06 BT (Pusat gempa berada di laut 90 km BaratDaya Pacitan), Kedlmn:10 Km," demikian informasi BMKG melalui twitternya, @infoBMKG.


BMKG melanjutkan laporannya bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami meski pusat gempa berada di laut. Namun, kekuatan gempa dirasakan hingga di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Dirasakan (MMI) III Pacitan , II Gunungkidul, II Bantul, II Yogyakarta #BMKG," jelas laporan itu.


Pada gempa Pacitan sebelumnya, BMKG sudah mewanti-wanti masyarakat agar meningkatkan kewaspadaannya tekait kemungkinan adanya gempa susulan sewaktu-waktu terjadi. "Saran BMKG. Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi," terang BMKG melalui laman resminya, Jumat (18/8/2023).


Pastikan posisi, selamatkan diri dengan tips ini 

Berikut ini hal yang mendesak untuk dilakukan saat terjadi gempa. Baik saat berada di dalam ruangan atau bangunan, di luar ruangan, sedang mengendarai mobil, tinggal di dekat pantai, hingga saat berada di daerah pegunungan.

 
1. Saat Berada di Dalam Bangunan

Menurut BMKG, bila seseorang sedang berada di dalam bangunan atau ruangan, sementara dalam waktu yang sama telah terjadi gempa, hendaknya melindungi badan dan kepala dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja. Tetapi bila masih memungkinkan untuk keluar, hal ini justru harus segera dilakukan.

 
"Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan. Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan," tulis BMKG melalui laman resminya, dikutip NU Online, Sabtu (5/8/2023). 


2. Saat Berada di Luar Bangunan

Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, sebaiknya menghindari dari bangunan yang ada di sekitar, seperti gedung, tiang listrik, pohon, dan lain-lain. "Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah," tulis BMKG. 


3. Saat Mengendarai Mobil

Seseorang yang masih dalam perjalanan mengendarai mobil, sementara telah terjadi gempa, BMKG menyarankan agar bergegas keluar, turun, dan menjauh dari mobil. "Hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran. Lakukan seperti saat Anda berada di luar bangunan atau area terbuka," jelas BMKG.


4. Saat Berada di Pantai

Pantai adalah tempat yang harus dihindari saat gempa. Karena dikhawatirkan akan terjadi tsunami. Sebagaimana diketahui bahwa penyebab utama terjadinya tsunami yaitu gempa. "Jika Anda tinggal atau berada di pantai, jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami," jelas BMKG.


5. Saat di Pegunungan 

Masyarakat Indonesia memang tidak sedikit yang tinggal di daerah pegunungan. Mereka yang berdomisili di wilayah ini, harus menghindari daerah-daerah rawan longsor saat terjadi gempa. "Apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran," demikian informasi BMKG.