Daerah

Giliran PMII Kota Singkawang Bagikan Masker bagi Pengguna Jalan

Sab, 21 September 2019 | 02:30 WIB

Giliran PMII Kota Singkawang Bagikan Masker bagi Pengguna Jalan

Kader PMII Kota Singkawang, Kalimantan Barat membagikan masker ke sejumlah pengguna jalan. (Foto: NU Online/Tri Handayani)

Singkawang, NU Online
Prihatin dengan kian pekatnya asap di kawasan Singkawang, Kalimantan Barat, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kota setempat membagikan masker. Sasarannya adalah para pengguna jalan di sekitaran lampu merah Jalan Diponegoro sejak sore.
 
Kabut asap di Kota Singkawang kian hari semakin menebal. “Memang ada perhatian dari pemerintah dengan melakukan tindakan pemadaman di lahan kebakaran. Pada saat yang sama juga ada himbauan larangan pembakaran lahan atau tanah kosong,” kata Irma Suryani, Jumat (20/9).
 
Ketua PC PMII Kota Singkawang tersebut mengemukakan apa yang dilakukan para aktivis dengan membagi masker secara gratis sebagai kepedulain atas kesehatan warga. Khususnya mereka yang tidak mengenakan masker saat berkendara.
 
“Walaupun sudah dilakukan sejumlah tindakan, namun kabut asap masih menyelimuti Kota Singkawang,” jelasnya.
 
Irma Suryani mengajak para kader untuk terus bersemangat memberikan kesadaran kepada masyarakat akan dampak bahaya pembakaran hutan atau lahan terhadap kesehatan dan lingkungan itu sendiri.
 
"Sebagai generasi muda, kita wajib turut serta dalam melestarikan lingkungan dan andil jika sudah terjadi pencemaran udara seperti saat ini. Bergerak dan lakukan hal yang bisa kita lakukan,” ungkapnya.
 
Pada kegiatan tersebut juga turut mendukung mantan Ketua PC PMII Kota Singkawang, Andika yang memberikan dukungan atas aksi yang dilakukan. 
 
“Pembagian masker ini sebagai wujud kepedulian bencana asap yang terjadi di Kota singkawang dan di beberapa kota maupun kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat,” kata Andika. Demikian pula untuk mengingatkan masyarakat agar peduli kesehatan, lanjutnya.
 
Andika juga mengajak masyarakat untuk tidak membakar lahan sembarangan pada saat musim kemarau. “Karena hal ini sangat merugikan bagi masyarakat ramai,” tegasnya. 
 
Dirinya juga prihatin dan menyayangkan oknum yang sengaja membakar lahan dengan tujuan hanya untuk meringankan biaya operasional.
 
“Hal inilah yang membuat kabut asap semakin tebal. Semoga masyarakat dan oknum-oknum sadar akan kondisi saat ini,” pintanya.
 
Dirinya juga mengajak semua pihak peduli dengan kondisi yang ada. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menghentikan pembakaran hutan dan lahan.
 
"Stop pembakaran hutan dan lahan. Jangan hancurkan lingkungan yang nyaman dan sehat demi kebutuhan pribadi," pungkasnya.
 
 
Kontributor: Tri Handayani
Editor: Ibnu Nawawi