Daerah

GP Ansor Pamekasan Soroti Pemkab Tangani Banjir

NU Online  ·  Sabtu, 19 April 2014 | 21:12 WIB

Pamekasan, NU Online
Setiap tahun, Kota Pamekasan, Madura, Jawa Timur dihantam banjir. Sayangnya, antisipasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tidak terlihat. Demikian ditegaskan Ketua GP Ansor Pamekasan, Fathorrahman saat dihubungi NU Online, Sabtu (19/4).
<>
Menurut Dosen Universitas Madura ini, hingga saat ini, baru terlihat proyek  pembangunan beton penahan atau yang disebut dengan bronjongan di bantaran Kali Jombang. Sementara di perkotaan yang kerap menjadi wilayah korban banjir, belum terlihat ada langkah antisipasi.

"Mega proyek yang menggunakan anggaran dari pemerintah pusat itu, juga masih diragukan kemampuannya bisa menanggulangi banjir tahunan di Pamekasan," terangnya.

Yang saat ini paling sering mengalami banjir adalah di Jalan Jokotole Pamekasan. Tidak perlu menunggu tahun depan, tiap kali hujan dengan intensitas tinggi, sebagian jalan raya menuju Sumenep itu sudah terendam air.

"Yang paling kerap terjadi banjir adalah mulai dari Kantor Bersama di Pemkab Timur. Bahkan, kantor tersebut tak luput dari terjangan banjir saat hujan deras melanda Kabupaten Pamekasan. Kantor Pemkab Timur dipastikan terendam, tiap kali hujan deras," ungkapnya.

Sementara, Pemkab Pamekasan masih belum melakukan perencanaan untuk langkah antisipasi musibah banjir. Yang baru dilakukan baru berupa usulan program dari Badan Perencanaan dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Pamekasan.

Kepala Dinas PU Cipta Karya dan tata Ruang Muharam menyatakan, untuk program pembangunan fisik dalam penanggulangan bencana banjir masih dalam tahap rancangan di Bappeda Pamekasan. Selanjutnya, baru diserahkan ke dinas teknis dalam hal perencanaan dan pelaksanaan pembangunan fisiknya.

“Sekarang sepertinya masih di Bappeda, nanti kalau sudah diusulkan ke dinas teknis, baru direalisasikan,” ungkapnya.

Diungkapkan, pihaknya belum tahu banyak mengenai program tersebut, karena program tersebut menentukan di mana dinas teknis yang merealisasikan. Namun Muharam memperkirakan usulan tersebut bisa masuk ke Dinas PU Pengairan. Pasalnya, untuk wilayah perkotaan yang perlu diperbaiki untuk menanggulangi banjir adalah saluran air.

“Informasinya, akan dilakukan perbaikan saluran-saluran airnya supaya tidak menggenang di permukaan. Kemungkinan program itu nantinya bisa masuk ke Dinas PU Pengairan. Bukan PU Cipta Karya,” tandasnya. (Hairul Anam/Abdullah Alawi)