Daerah

GP Ansor Probolinggo Prioritaskan Lima Program untuk Setahun ke Depan

Ahad, 24 Januari 2016 | 18:05 WIB

Probolinggo, NU Online
Pimpinan GP Ansor Probolinggo menggelar rapat kerja cabang (rakercab) I tahun 2016 di Wisma Ucik Bromo Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo, Sabtu dan Ahad (23-24/1). Rakercab yang diikuti oleh semua pengurus GP Ansor dan anak cabang GP Ansor se-Kabupaten Probolinggo merumuskan setidaknya prioritas program.

Ketua GP Ansor Probolinggo Muchlis mengatakan, rakercab ini bertujuan untuk mengevaluasi program setahun berlalu serta merumuskan bersama program setahun yang akan datang untuk meningkatkan sinergitas dan produktivitas pengurus di semua tingkatan.

“Ada lima prioritas program tahun ini yang akan dilakukan oleh GP Ansor di semua tingkatan di Probolinggo, kaderisasi, ekonomi, sosial, keagamaan, dan kebanseran,” kata Muchlis.

Menurutnya, kaderisasi dilakukan untuk memastikan bahwa pengurus anak cabang sampai ranting solid dan menyelenggarakan minimal PKD (Pelatihan Kepemimpinan Dasar) sekali dalam setahun.

“Ekonomi dilakukan dengan mengembangkan koperasi Serba Usaha BMT Ansoruna yang sudah terbentuk dan berjalan serta membuat badan-badan usaha ekonomi di tingkat anak cabang yang nantinya akan menjadi penopang kewirausahaan dan peningkatan ekonomi pengurus serta organisasi,” jelasnya.

Untuk sosial jelas Muchlis, pihaknya akan berkiprah melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang sudah dibentuk supaya semakin efektif dengan menyisir, mengumpulkan serta mendistribusikan baju layak pakai serta mainan bekas yang layak kepada mereka yang berhak menerima.

“Untuk program sosial, kami juga akan melaksanakan kegiatan bakti sosial donor darah untuk bangsa setiap satu bulan sekali di setiap anak cabang, kerja sama dengan PMI Probolinggo,” terangnya.

Selanjutnya untuk keagamaan akan difokuskan kepada Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor yang dibentuk istiqomah dari segi jadwal. “Kegiatan ini dilakukan untuk mensyiarkan shalawat sampai ke tingkat ranting dan semua elemen agar pemuda lebih cinta berdzikir dan bershalawat,” tambahnya.

Hal lain terang Muchlis adalah mencegah serta mengantisipasi aliran-aliran di luar Aswaja NU yang ingin menghancurkan NKRI seperti Gafatar, ISIS dan yang lain dengan cara meminta pemerintah serta pihak terkait Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU).

“Tujuannya untuk ikut serta melakukan pengawasan dan pembinaan serta membuat program yang bersinergi untuk menangkal masuknya aliran-aliran di luar Aswaja NU di Probolinggo,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)