Banyumas, NU Online
Metode pembelajaran digunakan guru untuk menciptakan suasana kelas yang aktif adalah sebuah kebutuhan, bila guru tidak kreatif maka yang terjadi adalah murid cepat bosan dan jenuh.
Menciptakan suasana belajar yang aktif menjadi tugas utama guru, terlebih bagi mata pelajaran yang bersifat naratif dan hafalan seperti ilmu pengetahuan sosial (IPS) materi sejarah. Sebab materi sejarah lebih banyak penghafalan teks dibanding penalaran, sehingga siswa mudah bosan dan jenuh di dalam kelas.
Mengatasi persoalan ini, siswa kelas lima MI Ma'arif NU 1 Karangnangka Kecamatan Kedungbanteng Banyumas membuat terobosan dengan menggunakan metode diskusi teman sebaya untuk menghindari kejenuhan dibawah bimbingan gurunya.
Imam Muttaqin guru kelas 5 kepada NU Online, Rabu (4/4) mengatakan, kurikulum 2013 mengamanatkan agar pembelajaran lebih mengedepankan pendekatan saintifik. Banyaknya materi IPS menjadikan siswa cepat bosan, karena mereka diharuskan mengingat teks materi dalam buku pegangan.
Dikatakan, pendekatan saintifik, mengajak siswa untuk menemukan sesuatu yang dipelajarinya, maka dengan diskusi teman sebaya siswa akan berdialog dan berinteraksi untuk mendapatkan pengalaman belajarnya.
Imam Muttaqin menuturkan, dalam pembelajaran IPS sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukan, satu diantaranya dengan tanya jawab teman sebaya.
"Belajar sejarah juga dapat dilakukan melalui kunjungan ke situs bersejarah, nonton film sejarah, studi lapangan, wisata religi, dan sebagainya disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran," ujarnya.
Imam menjelaskan, tujuan penerapan metode diskusi teman sebaya ini untuk menghindari kebosanan, untuk menggali dan berbagi informasi antar siswa maka dengan berdiskusi, siswa diharapkan lebih memahami materi secara mendalam dan saling melengkapi satu sama lain di bawah bimbingan guru. (Kifayatul Ahyar/Muiz)