Daerah

Gus Dur Dijadikan Nama Jalan Double Way

NU Online  ·  Kamis, 14 Januari 2010 | 09:46 WIB

Jember, NU Online
Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa dan Fraksi Partai Golkar sepakat, jika nama Abdurrahman Wahid dijadikan nama jalan. FPG malah ingin agar nama Gus Dur dijadikan nama jalan ganda (doubel way) sepanjang lima kilometer di Kecamatan Kaliwates.

"Memang, nama jalan di Jember banyak memakai nama pahlawan lokal. Sepanjang tak merusak aturan yang ada, biar dikenang oleh rakyat banyak, nama Gus Dur layak digunakan sebagai nama jalan. Apalagi warga Jember sebagian besar adalah Gus Durian (pengikut Gus Dur). Kami bangga jika nama beliau diukir di sini," kata Ketua DPC PKB Jember Miftahul Ulum, Kamis (14/1).<>

"Kami tak keberatan Gus Dur dijadikan nama jalan, kalau itu memang aspirasi masyarakat. Bagi kami, KH Abdurrahman Wahid bukan milik PKB, tapi milik bangsa Indonesia. Paling pas adalah untuk jalan double way," kata Ketua FPG Yudi Hartono secara terpisah seperti dilansir beritajatim.com.

Pembangunan jalur ganda (double way) sepanjang 5 kilometer di Jalan Gajah Mada hingga Jalan Hayam Wuruk sudah direncanakan sejak sepuluh tahun silam. Pemerintah Kabupaten Jember terkendala harga tanah yang melambung. Padahal, setiap penganggaran APBD, anggaran pembebasan lahan bisa mencapai miliaran rupiah.

Ulum mengaku belum mempelajari mekanisme pengusulan nama jalan tersebut. "Kalau usulan gelar pahlawan di semua daerah mungkin sudah. Apalagi ada instruksi dari Dewan Pimpinan Pusat PKB agar kami mengusulkan ke pemda setempat. Kalau nama jalan, apakah cukup dengan peraturan bupati atau peraturan daerah, ini yang kami belum tahu," katanya. (mad)