Jombang, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, KH. Salahuddin Wahid menyatakan, seni memiliki makna universal. Kesenian memiliki jangkuan yang luas untuk memasuki sendi-sendi kehidupan. Dengan seni, proses dakwah yang rahmatan lil alamin bisa dilakukan.
<>
Dalam konteks perjuangan dan dakwah, kiai yang akrab disapa Gus Sholah ini menilai kelompok muda NU bahkan perlu didorong untuk menghasilkan karya yang baik pada bidang seni.
"Kedepannya kawan-kawan muda NU perlu membuat karya yang baik," katanya saat mengisi "Lokakarya 'Nderes' Seni Budaya Jombangan dengan Semangat Resolusi Jihad" yang digelar Lembaga Seni Budaya Muslimin (Lesbumi) PCNU Jombang, Selasa (22/10), di halaman kantor PCNU setempat.
Mengajak kaum Muda NU untuk berkarya dalam bidang seni, ujar Gus Sholah, bukan langkah yang mudah. Namun, lanjut dia, upaya itu harus terus dicoba dan dilakukan.
"Memang tidak mudah terjun ke kesenian. Di (pondok) Tebuireng sendiri saya juga masih kesulitan. Tetapi kita tidak perlu putus asa untuk mendorong agar generasi muda mau terjun ke kesenian," tandas mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ini.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PCNU Jombang Isrofil Amar menuturkan, seni dan budaya merupakan sebuah karunia yang mesti dilestarikan. Melalui sejumlah penyesuaian, seni mampu menjadi sarana pengembangan dakwah yang efektif.
Menurut dosen UNIPDU Peterongan Jombang ini, pertunjukan tari Remo, tembang Campursari, dan sejumlah kesenian lainnya yang diselenggarakan pralokakarya tersebut menjadi bukti bahwa NU mengapresiasi kesenian. (Syaifullah/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua