Daerah

Gus Yusuf: Arwah Jamak Amalan NU

Rab, 15 April 2020 | 16:00 WIB

Gus Yusuf: Arwah Jamak Amalan NU

Pengasuh Pesantren API Tegalrejo Magelang, Jateng KH Yusuf Chudlori (Foto: Gus Yusuf Channel)

Semarang, NU Online
Amalan arwah jamak atau mengirim doa secara massal kepada sesama muslim  yang telah meninggal dunia, terutama kepada orang tua yang telah wafat adalah amalan ahlussunnah wal jamaah an-nahdliyah yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
 
Pengasuh Pesantren Asrama Pelajar Islam (API) Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, KH Yusuf Chudlori mengingatkan, amalan arwah jamak yang sudah mentradisi di lingkungan Nahdliyin ini harus dilestarikan, karena amalan ini bagian dari pelaksanaan ajaran berbuat baik kepada orang tua atau birrul walidain.
 
"Birrul walidain itu tidak mengenal putus waktu, berbuat baik kepada orang tua harus dilakukan oleh anak baik saat orang tua masih hidup atau ketika sudah meninggal," kata Gus Yusuf.
 
Hal iu disampaikan saat mengisi taushiyah dalam acara khatmil Qur'an dan Arwah Jamak yang diselenggarakan Pengurus Wilayah Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jateng di Semarang, Rabu (14/4)
.
Taushiyah disampaikan secara live streaming di Pesantren API Tegalrejo melalui link you tube https://www.youtu.be/ziz-silf.GqA dan link face book.com/nucarelazisnujateng/video/70/031640732174/ pada sesi kedua kegiatan ini.
Dikatakan, hanya saja caranya berbeda. Kalau pada saat masih hidup berbuat baik di antaranya bisa dilakukan dengan mematuhi perintah, membantu menyelesaikan pekerjaan, dan sebagainya.
 
"Namun berbeda terhadap orang yang sudah meninggal yang sangat merindukan kiriman doa dari para anak, keluarga, dan saudara- saudaranya yang masih  hidup," jelasnya.
 
"Alhamdulillah, para kiai kita membuatkan media yang dikenal dengan sebutan  arwah jamak, ruwahan, nyadran, bersih kubur, atau sebutan lainnya untuk memobilisasi doa sebagai sarana berbuat baik kepada orang tua," ujarnya.
 
Diharapkan kiriman doa itu dapat melahirkan keridlaan orang tua kita, karena salah satu syarat diterimnya amal baik oleh Allah SWT tergantung ridlanya orang tua, ridlallah ridlal walidain.
 
"LAZISNU Jateng yang menginisiasi kegiatan arwah jamak dan khatmil Qur'an menjelang ramadhan ini merupakan langkah yang tepat, apalagi juga disertai dengan penggalangan dana untuk disumbangkan korban Covid 19 baik korban langsung maupun korban terdampak," ungkapnya.

Karena itu lanjutnya, melalui kegiatan ini, semua korban dimintakan kekuatan dan ketabahan kepada Allah SWT agar diberi ketegaran dan kesabaran dalam menghadapi ujian ini.
 
Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh sebelum membacakan doa penutup di ruang rapat Syuriyah PWNU Jateng menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada LAZISNU Jateng atas terselenggaranya kegiatan ini selama seharian.
 
Menurutnya, kegiatan ini menjadi jawaban atas kegelisahan warga NU Jateng yang semula kebingungan untuk menyelenggarakan kegiatan arwah jamak sehubungan adanya larangan untuk membuat kerumunan orang. 
 
"Alhamdulillah tanpa menciptakan kerumunan massa,  LAZISNU bisa menyelenggarakan arwah jamak tanpa membuat kerumunan massa, tetapi kegiatannya bisa diikuti orang banyak," pungkasnya.
 
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz