Daerah

Habib Ubaidillah Kisahkan Pemuda dengan Wangi Misik dari Tubuhnya

Kam, 31 Agustus 2023 | 18:00 WIB

Habib Ubaidillah Kisahkan Pemuda dengan Wangi Misik dari Tubuhnya

Habib Ubaidillah bin Idrus Al-Habsyi saat Haul Akbar Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban, Jawa Timur, Kamis (31/8/2023). (Foto: Pesantren Langitan)

Tuban, NU Online

Habib Ubaidillah bin Idrus Al-Habsyi mengisahkan, ada seorang pemuda yang bekerja di pasar. Dialah sosok yang senantiasa menjaga ketakwaannya kepada Allah swt. Ada satu peristiwa yang membuat pemuda itu menyeruakkan wangi misik dari tubuhnya, meski tanpa menyemprotkan minyak wangi.


Habib Ubaidillah menyebut bahwa hal ini terjadi karena pemuda tersebut pernah digoda oleh seorang perempuan untuk membawakan barang belanjaannya ke rumahnya. Lalu, ia dikunci dari dalam dan diminta untuk menyetubuhinya.


Perempuan ini memaksa sekaligus mengancam jika tidak menuruti permintaannya, maka akan teriak diperkosa oleh pemuda tersebut.


Pemuda ini takut bukan kepalang akan ancaman dan permintaan itu. Namun, ia tak hilang akal. Ia pun meminta diri ke perempuan tersebut untuk ke kamar mandi.


Bukannya mandi, pemuda ini malah melumuri sekujur tubuhnya dengan kotorannya. Tindakan ini tidak lain agar perempuan ini tak menghendaki rencananya. Benar saja, perempuan itu meminta pemuda pergi dari rumahnya.


Pemuda ini lari sampai di rumahnya mandi, wudhu, dan melakukan sujud syukur atas keselamatannya dari tindakan maksiat. Tindakan itu membuatnya keluar bau minyak wangi misik dari sekujur tubuhnya.


Habib Ubaidillah menegaskan bahwa karena pemuda ini orang yang bertakwa, maka Allah memberikan solusi jalan keluar atas problem yang dihadapinya. "Orang takwa pasti dikasih solusi," katanya menerjemahkan sebuah maqalah saat Haul Akbar Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban, Jawa Timur, Kamis (31/8/2023).


Habib Ubaidillah menegaskan bahwa memang seringkali orang tidak berniat melakukan tindakan maksiat. Namun, adanya kesempatan kerap kali membuat orang lupa sehingga berlaku yang tidak-tidak.


Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa kematian dan ingatan terhadap mati membuat orang mempersiapkan betul peristiwa yang bakal pasti terjadi itu. Hal tersebut itu yang dicontohkan para masyayikh Pondok Pesantren Langitan. Para kiai, ulama, wali saat kembali ke Yang Kuasa selalu menampakkan senyum menandai keindahan tempat di surga Allah yang bakal dihuninya.


"Orang beriman yang matinya husnul khatimah, sebelum meninggal dunia diperlihatkan tempatnya di surga Allah. Orang saleh kalau meninggal dunia senyum karena sudah melihat tempatnya di surga Allah," ujarnya pada Haul yang dihadiri oleh para ulama, kiai, habaib, santri, alumni, dan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.


Sebelumnya, dilakukan ziarah kubur untuk masyarakat umum di pemakaman masyayikh Langitan pada Kamis (31/8/2023) pagi. Sementara Kamis (31/8/2023) malam, akan digelar kegiatan Shalawatan.