Daerah

Habib Umar Jelaskan Akhlak Waliyullah di Buka Luwur Sunan Kudus 

Rab, 11 September 2019 | 16:30 WIB

Habib Umar Jelaskan Akhlak Waliyullah di Buka Luwur Sunan Kudus 

Habib Umar Mutohar, Semarang, Jateng

Kudus, NU Online
Wakil Mudir 'Aam Jamiyyah Ahlit Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Habib Umar Mutohar menjelaskan akhlak para wali adalah cermin akhlak Nabi. 
 
“Malam ini kita semua bisa hadir dengan perlu hormat Haul Sunan Kudus, Alhamdulillah,” Habib Umar memulai tausyiahnya.
 
Demikian itu disampaikan pada pengajian 10 Muharram 1441 H dan Haul (Buka Luwur) Sunan Kudus di Masjid Jami al-Aqsha Menara Kudus, Jawa Tengah, Senin (9/9) malam.
 
Dikatakan, dirinya sudah berkali-kali menyampaikan, orang yang bisa datang ziarah ke makam para wali itu sebenarnya memang diundang langsung oleh wali tersebut. Oleh sebab itu, termasuk orang yang beruntung bagi yang diundang karena pasti akan mendapat sesuatu dari yang mengundang.
 
“Tapi jangan berpikir kalau sesuatu itu harus berupa uang. Bisa jadi berupa keberkahan atau peningkatan amal kebaikan,” ujarnya.
 
Habib Umar kemudian menceritakan kisah teladan para sahabat yang ingin mendapatkan warisan nabi. Ketika itu banyak yang mengira bahwa warisan yang dimaksud berupa harta atau barang. Barulah mengerti ketika salah satu sahabat menjelaskan jika warisan yang dimaksud adalah ibadah, shalat, baca Al-Qur'an, i’tikaf, tafakur, dan amal-amal kebaikan yang telah diajarkan Rasulullah SAW.
 
“Para wali ini termasuk yang mewarisi akhlak para Nabi. Kasih sayangnya bahkan tidak hanya kepada sesama manusia tetapi semua makhluk-Nya,” sebutnya.
 
Diceritakan, ada kisah teladan dari seorang wali majdub yang memiliki sakit borok di kakinya sehingga digerogoti ulat. Meski begitu wali tersebut tetap santai dan membiarkan ulat-ulat di kakinya itu. Ketika ditanya oleh seseorang wali majdub itu mengaku tidak masalah sebab memang itu makanannya ulat tersebut.
 
“Begitulah teladan kasih sayang para wali. Maka para wali itu berkata, kalau ada orang yang berlaku maksiat jangan dipandang mata kebencian tetapi harus dipandang dengan mata kasih sayang,” papar Habib Umar.
 
Pada kesempatan itu, Habib Umar juga menjelaskan ada tiga pandangan mata yang tidak boleh dilakukan oleh manusia. Yaitu memandang dengan mata kebencian, mata merendahkan, dan mata meremehkan. Menurut Habib Umar demikian itu akan menyakiti hati orang lain sehingga dilarang.
 
“Para wali ini memandang para tamu yang berziarah kepadanya dengan mata kasih sayang. Maka, semoga kita didoakan oleh para wali sehingga hajat kita dikabulkan oleh Allah SWT,” ujarnya.
 
Oleh karena itu, imbuh Habib Umar, kalau berziarah kepada para wali pakailah pakaian yang sopan. Akhlak dan niatnya supaya ditata dengan baik. Insyaallah, kalau berziarah dengan akhlak akan dihargai oleh para waliyullah sehingga hajatnya lekas diijabah oleh Allah SWT.
 
“Orang itu meski ilmunya setinggi apapun, kalau tidak punya akhlak tidak ada harganya di mata manusia,” tandas Habib Umar. 
 
Kontributor: M Farid
Editor: Abdul Muiz