Daerah

Hah, Tiga Pesantren di Gunungkidul Tutup?

NU Online  ·  Senin, 2 September 2013 | 02:00 WIB

Gunungkidul, NU Online
Sebanyak tiga pondok pesantren di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tutup sementara lantaran tidak ada santrinya.
<>
Kementrian Agama Gunungkidul menyebut salah satu penyebabnya karena kurang minat warga Gunungkidul mengenyam pendidikan di pondok pesantren.

“Warga Gunungkidul masih banyak yang belum berminat tinggal di pondok. Seperti di wilayah selatan itu, bahkan tidak ada pondok sama sekali,” kata Kepala Kementrian Agama Gunungkidul, Masdjuri, beberapa waktu lalu.

Ketiga pondok pesantren yang tutup adalah Tarbiyatul Quran di Giring Sodo, Kecamatan Paliyan; Syaroful Ummah dan Nurul Ihsan di Ledoksari, Kecamatan Wonosari. Menurut Masdjuri, ketiga pondok tersebut tutup karena tidak ada santri yang bermukim (menginap).

“Syarat menjadi pondok pesantren itu adanya santri minimal 15 orang yang mukim. Adanya kiai dan tempat ibadah,” kata dia.

Masdjuri tidak bisa berbuat terhadap pondok pesantren yang tutup sementara karena pihaknya hanya sebagai fasilitaror dan tidak bisa terlibat secara langsung dalam pondok pesantren.

Sementara Pimpinan Pondok Pesantren Darul Quran wal Irsyad Ledoksari, Kharis Masduki, menyatakan, kurang aktifnya ketiga pesantren bukan berarti minat masyarakat Gunungkidul terhadap pendidikan agama minim, namun lebih pada tokoh sentral atau kiai yang belum bisa sepenuhnya berada di pondok pesantren.

Padahal, menurut Kharis, pondok pesantren saat ini tidak lagi menjadi nomor dua dalam pendidikan. Justru, menurut dia, menjadi pilihan pertama ketika pergaulan lingkungan kurang tertata.

“Banyak orang tua yang ingin memasukan anaknya ke pondok karena memang pendidikan akhlak yang sangat penting” katanya. (Ajie Najmuddin/Mahbib)