Daerah

Harapan Sejumlah Cabang dalam Konferwil Fatayat NU Jabar

Jum, 12 Juli 2019 | 21:00 WIB

Harapan Sejumlah Cabang dalam Konferwil Fatayat NU Jabar

Fatayat NU Jabar dalam sebuah kegiatan.

Bandung, NU Online
Fatayat NU Jawa Barat akan menggelar Konferensi Wilayah, Sabtu (13/7) hari ini. Agenda ini dijadwalkan berlasung di Hotel Ibbis Kota Bandung. Sejumlah cabang mengharapkan terjadi perubahan signifikan di tubuh badan otonom NU tersebut.

Ketua Cabang Fatayat NU Kota Banjar Vivi mengatakan banyak hal strategis yang bisa digarap oleh Fatayat NU Jawa Barat ke depan. Menurutnya sebagai badan otonom NU perempuan muda, Fatayat sudah sewajarnya menggarap isu-isu keperempuanan.

Selama ini Fatayat NU Jawa Barat berkonsentrasi terhadap pembangunan karakter keagamaan, namun dengan kondisi jawa barat saat ini, banyak issu strategis lain yang bisa digarap, terutama dalam kaitan keperempuanan seperti pendampingan korban traficking, sampai pemberdayaan ekonomi.

"Isu perempuan yang strategis harus menjadi tema besar dalam Konferwil Fatayat NU saat ini," tutur Vivi, Jumat (12/7).

Di Jawa Barat, kata Vivi, masih banyak kasus traficking, kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak sampai kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Persoalan ini bisa digarap oleh Fatayat NU yang selama ini memang masih kurang optimal.

Keberpihakan Fatayat NU dalam isu-isu strategis bisa diwujudkan dengan memilih pucuk kepemimpinan yang berpihak terhadap masalah-masalah tererbut.

"Tentunya kedepan, pemimpin Fayat NU harus sosok yang peduli akan isu-isu strategis dan lepas dari intervensi dari pihak mana pun," ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Dede, Ketua Fatayat NU Kota Bogor. Menurutnya isu-isu stratgis harus mulai menjadi fokus ke depan. "Fatayat NU lima tahun ke depan harus menjadi organisasi yang lebih maju dan bermartabat," ujarnya.

Untuk mencapai hal tersebut, sudah selaiknya memilih pemimpin yang mempunyai pemikiran maju. "Saya berharap, siapapun yang akan menjadi ketua nanti adalah seorang kader yang memang selama ini berproses, tumbuh, dan berkembang di Fatayat," ujarnya. (Iji Jaelani/Kendi Setiawan)