Daerah

Harga BBM Naik, Warga Pilih Beli Bensin Eceran Setengah Liter

Kam, 8 September 2022 | 21:15 WIB

Harga BBM Naik, Warga Pilih Beli Bensin Eceran Setengah Liter

Ilustrasi penjual BBM eceran. (Foto: NU Online/Suwitno)

Kudus, NU Online
Sejak kabar kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu dari semula pertamax 12.500 rupiah menjadi 14.500 rupiah per liter menjadikan sejumlah orang memutar otak untuk tetap bisa menjangkaunya.


Termasuk Susi, salah seorang penjual bensin eceran di Jepara, Jawa Tengah, yang memilih untuk tetap menjual bensin dengan ukuran setengah liter, berbeda dengan sebelum kenaikan harga BBM.


Menurut dia, kenaikan harga BBM sangat memberatkan masyarakat terlebih yang memiliki penghasilan sedikit, sehingga banyak yang lebih memilih untuk membeli bensin eceran dengan ukuran setengah liter.


“Dari Pertamina saya mendapatkan pertamax dengan harga 14.500 rupiah. Lalu, saya jual 16.000 rupiah per liter. Tapi, beberapa warga di sini justru lebih memilih membeli dengan ukuran setengah liter sehingga mereka hanya mengeluarkan uang 8.000 rupiah,” terang Susi kepada NU Online, Kamis (8/9/2022).


Ia mengaku, awalnya yang membeli ukuran setengah liter adalah anak-anak sekolahan ketika hendak berangkat ke sekolah. Namun, tidak lama setelah itu banyak orang tua yang ikut membeli ukuran itu.


“Menurut mereka lebih terjangkau dengan cara membeli setengah liter. Karena mereka hanya memegang uang pas-pasan jika dibelikan bensin satu liter maka mereka tidak dapat membeli kebutuhan lainnya. Mereka juga berpikir bagaimana agar tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup,” jelasnya.


Menurut Susi, warga sekitar yang membeli bensin ukuran setengah liter adalah pekerja buruh cuci seterika, buruh amplas, dan pedagang kecil-kecilan. Bahkan, di antara mereka ada yang sampai berutang untuk membeli bensin ecer.


Susi menuturkan bahwa kenaikan BBM sangat memangkas dana kebutuhan masyarakat kecil yang memiliki penghasilan sedikit. “Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang direncanakan pemerintah juga nyatanya belum merata dan belum dirasakan warga,” ungkapnya.


Ia berharap pemerintah dapat mengkaji ulang kenaikan BBM yang sangat menyusahkan masyarakat bawah. Karena dampaknya sangat besar terkait kenaikan bahan pokok lainnya.


“Jangan sampai kebijakan yang dibuat pemerintah akhirnya mencekik kita sebagai masyarakat bawah,” pungkas Susi.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori