Daerah

Ikhtiar NU Care-LAZISNU Jateng Padukan Program

Sen, 16 September 2019 | 12:30 WIB

Ikhtiar NU Care-LAZISNU Jateng Padukan Program

Rapat gabungan PW NU Care-LAZISNU Jawa Tengah. (Foto: NU Online/A Rifqi H)

Semarang, NU Online
Khidmah NU di segala sektor telah banyak diketahui khalayak. Hanya saja, perlu ada sinergi dan kebersamaan agar gema dan manfaatnya semakin dirasakan masyarakat, khususnya warga Nahdlatul Ulama.
 
Karenanya, Ketua Pengurus Pusat (PP) Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), Ahmad Sudrajat mendorong 32 Unit Pengumpul Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (UPZISNU) untuk mensukseskan program LAZISNU Jawa Tengah.
 
Hal tersebut dikatakan Sudrajat pada kegiatan Sosialisasi Program NU Care-LAZISNU Jawa Tengah yang dilaksanakan di lantai III gedung Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, jalan Dr. Cipto 180 Kota Semarang, Ahad (15/9).
 
“Caranya, dengan terus bergerak dalam penghimpunan dana zakat infak dan sedekah. Selain menghimpun, kewajiban kita juga untuk menyalurkan dana yang kita himpun kepada yang berhak, sesuai sasaran," kata Sudrajat.
 
Hal senada diungkapkan Ketua Pengurus Wilayah (PW) NU Care-LAZISNU Jawa Tengah H Muh Mahsun. Menurutnya, UPZIS NU Care-LAZISNU se-Jawa Tengah perlu mensinergikan program.
 
"Ini perlu kita lakukan, agar keberadaan NU Care-LAZISNUdi tengah-tengah masyarakat dapat dirasakan manfaatnya. Meski saat ini sudah cukup baik, NU Care-LAZISNU se-Jawa Tengah diperlukan untuk terus berbenah diri," kata Mahsun. 
 
Penegasan senada disampaikan R Wibowo selaku Direktur PW NU Care-LAZISNU Jawa Tengah menegaskan, UPZIS NU Care-LAZISNU se-Jawa Tengah ke depan perlu mensinergikan program. 
 
"Salah satu contoh sinergi program ini adalah sebagaimana yang dipresentasikan devisi program pada acara ini, yaitu Program Berbagi Berkah 10.000 Yatim dan Program Orang Tua Yatim Berdaya," terangnya. 
 
Kata Wibowo, UPZIS NU Care-LAZISNU se-Jawa Tengah harus mulai memikirkan untuk memperluas penerima manfaat, agar manfaat dari program-program yang dilaksanakan benar-benar berdampak bagi penerima manfaat. 
 
"Kedua program yang disosialisasikan ini adalah wujud dari usaha kita untuk memperluas penerima manfaat. Awalnya kita memberikan santunan yatim, maka sudah seharusnya naik level untuk memberdayakan orang tua yatim melalui skema pemberdayaan ekonomi," tandasnya. 
 
 
Pewarta: A Rifqi H
Editor: Ibnu Nawawi