Daerah

Imbangi Derasnya Informasi, NU Bondowoso Gelar Pesantren Literasi 

Sen, 30 September 2019 | 02:00 WIB

Imbangi Derasnya Informasi, NU Bondowoso Gelar Pesantren Literasi 

Peserta Pesantren Literasi angkatan kedua PC LTNNU Bondowoso. (Foto: NU Online/Ade Nurwahyudi)

Bondowoso, NU Online
Saat ini masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi. Namun tidak semua kabar dapat diterima dan disebar kepada khalayak, apalagi di media sosial. Dibutuhkan kesadaran agar informasi tersebut benar-benar bisa dipertanggungjawabkan dan menjadi pegangan.
 
Karena itu, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur kembali menggelar Pesantren Literasi. 
 
“Kegiatan ini demi mempersiapkan kader muda untuk survive di era milenial yang penuh dengan peperangan urat syaraf atau psywar melalui media sosial,” kata Andiono Putra, Ahad (29/9).
 
“Pesantren literasi Ini adalah angkatan kedua yang diikuti puluhan peserta dari berbagai kalangan mahasiswa, kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII dan Ikatan Keluarga Mahasiswa Bondowoso,” kata Ketua PC LTNNU Bondowoso tersebut.
 
Acara dilaksanakan selama sehari di Yayasan Pondok Pesanten Riyadus Sholihin, Kelurahan Badean, Kecamatan Kota Bondowoso yang diasuh H Mas'ud Ali.
 
Andiono Putra menjelaskan, pelatihan merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang digelar saat Ramadhan lalu. 
 
"Pesantren literasi kali ini berbeda dengan pelatihan sebelumnya yang lebih menekankan pada kursus kepenulisan. Yang menjadi fokus kali kedua di akhir September ini lebih mengedepankan atau membentuk tameng di dunia maya untuk menjaga kultur NU," paparnya.
 
Menurutnya mahasiswa pascasajana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember tersbut, saat ini semakin marak portal atau media dalam jaringan atau online. 
 
“Celakanya, isi yang ditampilkan bernada ekstrimis kanan atau radikal sehingga menjadi ancaman nyata terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI,” jelasnya.
 
Karena itu, dirinya berharap dengan dibekali pelatihan ini tentunya nantinya peserta dapat menjadi penggerak dan menetralisir serta mampu memberikan alternatif bahan bacaan yang lebih baik.
 
“Mereka sekaligus dipersiapkan sebagai kader muda NU guna membentengi negara yang berbineka tunggal ika ini,” ungkapnya.
 
Pelatihan diakhiri dengan pembentukan tim redaksi yang dipimpin Saiful Aziz. Sesuai dengan kesepakatan sebelum kegiatan berakhir yakni mereka berencana antara lain penerbitan media bulanan untuk disebarkan di seluruh kecamatan di Bondowoso. 
 
 
Pewarta: Ade Nurwahyudi
Editor: Ibnu Nawawi