Daerah

Indonesia, Contoh Ideal Umat Islam Dunia

NU Online  ·  Sabtu, 23 Mei 2015 | 04:05 WIB

Malang, NU Online
Menanggapi isu mengenai kekerasan atas nama agama di Indonesia, kalangan muda NU yang tergabung dalam Lakpesdam NU Kota Malang, Gerakan Gusdurian Muda (Garuda)  serta LPM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menyelenggarakan kegiatan Cangkruan Ilmiah dengan tajuk “Islam dan Gerakan Kaum Muda Lintas Agama”, Jumat (22/5).
<>
Kegiatan dilaksanakan di Aula Rektoral Lantai 3 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan menghadirkan Wakil Ketua Lakpesdam PB NU, Dr. KH. Marzuki Wahid, MA,  Ketua  Lakpesdam NU Kota Malang, M. Faisol Fatawi, M.Ag  dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fak Psikologi UIN Maliki Malang, Dr. Mohammad Mahpur, M.Si  sekaligus menjadi moderator dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan dikemas dalam suasana yang sangat santai dengan diikuti oleh beberapa orang dari berbagai latar belakang aktivis organisasi yang berbeda-beda. Sebagai pembukaan cangkruan ini, Penitia Pelaksana Kegiatan, M. Mahpur mengatakan, forum seperti ini penting untuk selalu dilaksanakan demi membangun kesadaran umat muslim khususnya para anak muda penggerak.

“Di dalam tubuh NU terdiri dari berbagai kalangan yang berbeda-beda perspektif. Dengan kata lain, semuanya ada. Tetapi ini semakin menunjukkan keberagaman NU,” ujarnya.

Sementara itu, berkaitan dengan Islam di Indonesia,  Marzuki Wahid meyakini bahwa format Islam di Indonesia sudah berada pada track yang benar. Landasan kebangsaan sebagai rumah besar cara beragama di Indonesia juga sudah benar. Termasuk yang menyangkut konsep fikih. Penulis buku “Fiqih Indonesia” ini juga mneyebutkan Islam di Indonesia merupakan Islam yang layak menjadi percontohan dunia.

“Bahkan, akhir-akhir ini sudah mulai dilirik sebagai  contoh ideal dalam membangun umat Islam dunia. Disebutkan demikian, karena negara yang mayoritas Islam seperti timur tengah telah mengalami masa konflik internal (saudara) yang bermotif dendam,” jelas Dosen Institute Studi Islam Fahmina (ISIF) dan IAIN Cirebon tersebut .

Sementara itu, lanjutnya, di Indonesia, khususnya dalam perspektif NU, konflik seperti itu sulit terjadi. Sebab, didalam NU, dikenal ada tiga tingkatan persaudaraan, Ukhuwah Basyariyah, Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathoniyah. (Abdur Rahim Idung/Mahbib)