Daerah

Ini Cara NU Karanganyar Mendekati Anak Jalanan

NU Online  ·  Selasa, 11 Maret 2014 | 15:00 WIB

Karanganyar, NU Online
Dalam berdakwah terkadang membutuhkan pendekatan berbeda, agar tujuan dakwah lebih mengena kepada sasaran. Konsep ini pula yang coba diterapkan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan GP Ansor Karanganyar.
<>
Melalui wadah Mafia Sholawat (Manunggaling Fikiran lan Ati ing Dalem Shalawat), NU dan Ansor Karanganyar mengakomodir para anak jalanan yang terdapat di seluruh kecamatan Karanganyar untuk bisa disatukan dan dididik pemahaman agamanya secara perlahan-lahan.

“Kita mengajak dari mulut ke mulut. Di jalanan itu kan banyak kelompok-kelompok seperti mereka (anak jalanan). Nah, kita ajak mereka untuk bergabung dalam Mafia Shalawat,” terang Wakil Ketua Mafia Shalawat, Pramono Jati di sela-sela acara Mafia Sholawat yang digelar di Alun-Alun Karanganyar, Ahad (8/3) malam.

Selain dari Karanganyar, anak jalanan yang tergabung dalam Mafia Shalawat juga ada yang berasal dari  luar daerah. Diantaranya, dari Ponorogo dan Bojonegoro, Demak, Sukoharjo, Sragen, dan Wonosobo.

“Harapan kita, yang penting mereka senang dengan shalawat dulu. Setelah itu nanti kita memberi arahan-arahan supaya memperkuat syariatnya,” ungkapnya.

Menurut Pramono, mayoritas dari anak jalanan yang tergabung dalam Mafia Shalawat ini memang mereka yang telah putus sekolah. Namun, beberapa diantaranya juga masih aktif sekolah.

Dengan mengajak bershalawat dan dikenalkan dengan dakwah Islam yang santun, ia yakin nantinya anak jalanan yang sebelumnya cenderung jauh dari pemahaman agama ini akan mulai membenahi diri mereka.

“Orang seperti itu kan mau salat ke masji pasti malu. Ya, makanya dengan cara seperti ini, kita berharap mereka bisa sadar pelan-pelan,” imbuh Pramono yang juga merupakan Wakil Sekretaris PCNU Karanganyar ini. (Ajie, Rodif/Abdullah Alawi)