Jakarta, NU Online
Dekan Istitut Agama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM) Suryalaya, Tasikmalaya Asep Salahudin mengemukakan pendapatnya terkait kriteria pemimpin PWNU Jawa Barat lima tahun yang akan datang.
Menurut penulis produktif di berbagai media massa nasional ini, PWNU Jawa Barat ke depan harus mempunyai komitmen keumatan yang jelas, mengokohkan jangkar politik kebangsaan yang moderat dan lapang.
Serta mampu menguatkan ke-NU-an dengan akar kultural kesundaan sebagai basis kongkret Islam Nusantara,” katanya ketika dimintai pendapatnya Ahad (9/10).
Penerima anugera Rucita Aksara dari Universitas Padjajaran karena produktif menulis (2013) ini menambahkan, pemimpin NU ke depan harus membangun sinergitas dengan berbagai kelompok, merangkul kalangan dari berbagai latar belakang profesi.
Selanjutnya, punya visi pengembangan pendidikan dan ekonomi kerakyatan yang jelas, mendayagunakan sumber daya insani NU secara maksimal.
“Tidak menjadikan NU sebagai alat untuk kepentingan politik pragmatis,” tambah penulis buku “Abah Anom : Wali Fenomenal Abad 21”(2014) ini.
Kemudian, menurut dia, mengembalikan NU sebagai kekuatan nilai serta mampu membangun pengurus NU yang solid dan jelas komitmen ke-NU-annya, bukan sekadar tercantum saja sebagai pengurus.
Lebih khusus, pengurus Lakpesdam Jawa Barat ini, PWNU harus mampu merumuskan Islam Sunda bukan hanya secara epistemiologisnya saja, tapi juga aksiologisnya.
“Ke-NU-an dan kesundaan menjadi aktivisme yang memberikan kontribusi konkret bagi upaya peningkatan harkat masyarakat Sunda dan jam'iyyah NU. Ini menjadi penting karena selama ini NU sering menyebut sebagai sayap Islam kultural, tapi tak pernah merumuskan secara konkret wajah kultural itu seperti apa dalam konteks kebudayaan Sunda,” pungkasnya.
PWNU Jawa Barat akan menggelar Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-17 di Pondok Pesantren Fauzat, Garut pada 10-11 Oktober. Kegiatan bertema “Meneguhkan Khidmah Jam'iyah untuk Umat dan Bangsa” ini dimulai dengan istighotsah para kiai dan peserta konferensi pada Senin malam (10/10). Kemudian keesokan harinya, Selasa (11/10) konferensi akan dibuka Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.
Konferwil ini akan dihadiri 27 perwakilan PCNU dan satu karteker, serta para peninjau. Salah satu agendanya, akan menentukan pemimpin NU Jabar lima tahun mendatang. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Sound Horeg: Pemujaan Ledakan Audio dan Krisis Estetika
4
Perbedaan Zhihar dan Talak dalam Pernikahan Islam
5
15 Ribu Pengemudi Truk Mogok Nasional Imbas Pemerintah Tak Respons Tuntutan Pengemudi Soal ODOL
6
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
Terkini
Lihat Semua