Daerah

Ini Penilaian Pers dan Aktivis pada GP Ansor Waykanan

NU Online  ·  Ahad, 26 April 2015 | 14:01 WIB

Waykanan, NU Online
Anshoru Nahdlatul Oelama atau ANO (selanjutnya bernama Gerakan Pemuda Ansor) diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda Nahdlatul Ulama (NU) pada Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi, 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934.
<>
Di usianya ke 81, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor meminta pers dan aktivis di Provinsi Lampung menilai keberadaan pemuda NU di daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Provinsi Selatan.

"Organisasi ini adalah organisasi yang berjalan, bermanfaat dan kegiatannya banyak. Tanpa APBD, organisasi ini terbukti bisa berjalan," ujar Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Waykanan Masriyanto di Blambangan Umpu, Sabtu (25/4).

Alumni Sekolah Jurnalis Indonesia angkatan II Provinsi Lampung itu menilai, saat ini, GP Ansor Waykanan memimpin pergerakan organisasi kepemudaan yang ada di daerah tersebut dan menjalankan garis besar organisasi. "Orang saat ini melihat Ansor sebagai organisasi yang mumpuni karena berjalan, sehingga banyak orang yang berminat untuk bergabung," ujar dia lagi.

Menurut dia lagi, pemerintah daerah sudah sepatutnya memberdayakan GP Ansor. "Pemerintah tidak perlu sibuk membangun pagar sekolah, pencurian tidak bisa dihindari dengan itu. Saya lebih sepakat jika sekolah yang ada di kampung-kampung memiliki tenaga keamanan. Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang ada di kampung-kampung bisa diberdayakan di bidang ini," ujar dia.

Penilaian pada GP Ansor yang mengelola keanggotaan khusus atau Banser yang memiliki kualitas dan kekuatan tersendiri di tengah masyarakat juga diberikan Komisioner KPU Waykanan Erwan Bustami.

“Kiprah GP Ansor mantap, kaderisasi juga berjalan di Waykanan. Semoga hal itu menjadi kawan candradimuka dalam mewujudkan kader bermanfaat bagi umat dan bangsa," paparnya.

Aktivis kemanusiaan di Provinsi Lampung dan penulis sejumlah buku seperti "Terasing di Negeri Sendiri" Oki Hajiansyah Wahab juga menilai GP Ansor sebagai organisasi yang mampu menjawab tantangan zaman.

"GP Ansor Waykanan berhasil memberi warna yang berbeda. Misalnya mentradisikan menulis lewat berbagai lomba, membudayakan sastra dengan teknologi informasi, seperti lomba baca puisi online, menulis resensi novel dan aktif dalam berbagai persoalan masyarakat," ujar kandidat doktor Hukum Universitas Diponegoro, Jawa Tengah itu terkait Harlah GP Ansor ke 81.

Bekerja sama dengan Penerbit Exchange Jakarta, Pimpinan Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Waykanan menggelar "Sayembara Penulisan Resensi 3 Novel" dengan total hadiah Rp3 juta. Batas waktu pengiriman resensi novel 25 Mei 2015. Informasi lengkap http://bit.ly/1I0qU1s.

Oki yang pada 2011-2012 menjadi Tim Asistensi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Mesuji itu juga menilai, GP Ansor Waykanan secara konkret mengajak kader berpartisipasi menjaga kualitas lingkungan hidup mendatang dengan memanfaatkan sampah anorganik seperti botol minuman berenergi hingga sirup yang tidak laku dijual untuk dikumpulkan. PC GP Ansor Waykanan memberikan dana kemandirian bagi kader yang mampu mengumpulkan 3.000 botol minuman berenergi atau sirup.

"Hal tersebut menandakan bawah GP Ansor Waykanan berusaha menjawab tantangan zamannya,meninggikan peran sejarah untuk kemajuan peradaban," ujar Peneliti di Pusat Kajian Kebijakan Publik dan Hak Asasi Manusia (PKKPHAM) Universitas Lampung itu menanggapi Harlah ke-81 GP Ansor, organisasi kemasyarakatan pemuda di Indonesia yang memiliki watak kepemudaan, kerakyatan, keislaman dan kebangsaan.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Bandarlampung L Roseshinta HP Purba juga menyambut baik harlah GP Ansor. "Proficiat! GP Ansor 81 tahun melayani dan berkarya. Semakin jaya dalam berkarya bagi bangsa," katanya.

PC GP Ansor Waykanan meminta penilaian dari pihak eksternal sebagai bahan evaluasi pergerakan organisasi pemuda NU di derah yang dicanangkan sebagai "Bumi Petani" oleh Bupati Bustami Zainudin. Kritik dan saran untuk GP Ansor Waykanan bisa dikirimkan ke [email protected]. (Red: Abdullah Alawi)