Daerah

Ini Perbedaan Aswaja NU dengan Aswaja yang Lain

Sen, 15 Mei 2017 | 08:15 WIB

Jepara, NU Online
KH Ahmad Nadlif Mujib menyatakan perbedaan antara Aswaja NU dengan Aswaja yang lain. Menurut kiai muda yang kerap disapa Gus Nadlif itu antara Aswaja NU dengan yang lain sama-sama menyatakan ummatan wasathan (umat moderat). 

“ISIS juga mengklaim dirinya moderat,” paparnya dalam Apel Siaga Banser Jepara yang berlangsung di Pesantren Hadziqiyah, Desa Gemiring Lor, Kecamatan Nalumsari, Jepara, Sabtu (13/5) siang lalu. 

Di samping itu, kata Instruktur Nasional PP GP Ansor, Aswaja NU dengan yang lain sama mengaku golongan yang selamat yakni Ahlus sunnah wal jamaah (Aswaja). 

Ada pun sisi perbedaannya urai Gus Nadlif, Aswaja NU punya manhaj (cara) atau metodologi yang jelas. Kiai asal Pati itu mengajak Banser agar tidak membedakan kiai NU dengan ustad kelompok yang lain. 

“Jangan bedakan Mbah Moen dengan ustad muallaf dong,” tegasnya yang enggan menyebut nama ustadz tersebut. 

Mbah Moen paparnya, sanad dan keilmuan di bidang Al-Quran dan hadist jelas. Sedangkan ustadz yang bilang nasionalisme tidak ada dalilnya, sebut Gus Nadlif hanya berpedoman pada terjemahan. 

Dalam apel yang dihadiri oleh ratusan Banser se-Kabupaten Jepara juga KH Hayatun Abdullah Hadziq Ketua PCNU Jepara sebagai komandan apel, pengasuh pesantren Nahdlatut Thalibin Tayu Pati ini menambahkan perbedaan yang ketiga adalah berkaitan soal mayoritas. 

“Aswaja NU kita ini adalah kelompok mayoritas tetapi mereka (aswaja yang lain, red) berusaha mengganti mayoritas di dunia internet,” ungkapnya penuh keprihatinan. 

Untuk itu pihaknya di jajaran pengurus pusat terus memutar otak agar Aswaja NU mayoritas di dunia nyata juga di dunia maya. (Syaiful Mustaqim/Zunus)