Tandikek, NU Online
Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kecamatan Patamuan Kabupaten Padangpariaman setiap bulannya menyelenggarakan ceramah agama yang disampaikan para ulama di Kabupaten Padangpariaman maupun di Kabupaten Padangpariaman sehingga jamaah yang sudah melakukan ibadah haji atau umrah ke tanah suci Makkah tetap mendalami ajaran agama Islam.
<>
Ketua IPHI Kecamatan Patamuan H Ali Idris mengungkapkan hal itu pada pengajian rutin IPHI Kecamatan Patamuan, Jumat (7/2/2014) di Pondok Pesantren, Tandikek, Kecamatan Patamanuan. Menurut Ali Idris, tahun 2013 lalu pengurus banyak mengagendakan guru dari luar Kabupaten Padangparian.
“Tahun 2014 ini, IPHI Kecamatan Patamuan lebih mengutamakan guru-guru dari Kecamatan VII Koto, 2 x 11 Enam Lingkung (lama) dan sebagian dari kecamatan lain di Kabupaten Padangpariaman. Saat ini sudah terdaftar 130 anggota IPHI Patamuan,” kata Ali Idris.
Ditambahkan Ali Idris, sejak tiga tahun belakangan, IPHI Patamuan sudah menyelenggarakan manasik haji. Masyarakat Patamuan, VII Koto dan sekitarnya tidak perlu jauh-jauh melaksanakan manasik haji.
Sebelumnya, jamaah zikir bersama yang dipimpin oleh Pimpinan Pesantren Miftahul Huda Nagari Tandikek Buya Syofyan M Tuanku Bandaro.
”Zikir merupakan upaya umat manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dengan berzikir hati akan tentram, hidup akan damai dan tenang,” tambah Syofyan.
Sementara itu, Pengasuh Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan, Pakandangan Zulhamdi Tuanku Kerajaan Nan Saliah dalam ceramahnya mengatakan, makin banyak manusia yang tidak mensyukuri nikmat Allah. Karena mereka tidak merasakan banyaknya nikmat yang sudah diterimanya.
”Belajar dari sejarah, Qarun orang terkaya di zamannya akhirnya ditenggelamkan ke dalam perut bumi. Lalu, Fir’aun yang memiliki kekuasaan luar biasa. Sampai-sampai dirinya dianggap tuhan, akhirnya juga ditenggelamkan di lautan. Makanya orang yang memiliki harta kekayaan berlimpah dan kekuasaan, namun bila tidak bersyukur tunggu giliran untuk ditenggelamkan oleh Allah,” kata Zulhamdi.
Ditambahkan Zulhamdi, rasa cukup atas pemberian Tuhan harus terus dipupuk di dalam dada manusia. Sehingga apa yang terjadi, baik dan buruk, berhasil atau gagal, senang atau susah, haruslah dihadapi dengan sabar. (armadi tanjung/mukafi niam)
Terpopuler
1
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Rekening Bank Tak Aktif 3 Bulan Terancam Diblokir, PPATK Klaim untuk Lindungi Masyarakat
4
Advokat: PT Garuda dan Pertamina adalah Contoh Buruk Jika Wamen Boleh Rangkap Jabatan
5
Israel Tarik Kapal Bantuan Handala Menuju Gaza ke Pelabuhan Ashdod
6
Hadapi Tantangan Global, KH Said Aqil Siroj Tegaskan Khazanah Pesantren Perlu Diaktualisasikan dengan Baik
Terkini
Lihat Semua