Daerah

IPNU dan IPPNU Tak Sekadar Kader Intelektual

NU Online  ·  Jumat, 7 Desember 2018 | 11:00 WIB

Sumneep, NU Online
Keberadaan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) merupakan kaderisasi tingkatan pertama di NU. Keberadaan pelajar hendaknya tidak berhenti pada penguatan intelektual semata, juga dapat memberikan manfaat di tengah Masyarakat.

"Keberadaan pelajar yang terhimpun dalam IPNU dan IPPNU bukan sekadar membentuk kader intelektual. Sejatinya pelajar mampu membawah keberkahan di masyarakat," kata Musyfikurrahman, Jumat (7/12).

Demikian pula yang tidak dapat dipisahkan adalah ideologi karena ini menjadi tantangan tersendiri khususnya di kalangan pelajar. "Tantangan sekarang bagi pelajar NU adalah terkait masuknya paham Wahabi yang semakin akut," kata Ketua Pimpinan Cabang IPNU Sumenep, Jawa Timur ini.

Sejumlah catatan tersebut disampaikannya saat hadir pada Halaqah keNU dan Silaturahim Santri yang diselenggaralakan Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU dan IPPNU Ganding.

Sedangkan Sekretaris Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Ganding mengemukakan bahwa untuk di Sumenep, pertama kali NU berdiri justru ada di Kecamatan Ganding. “Ini membuktikan bahwa Ganding adalah betul NU,” ungkap Syakur.

Pada kesempatan tersebut, dirinya juga mengutip kalimat yang selalu diingatkan Rais Akbar NU, KH M Hasyim Asy’ari. "Bahwa siapa yang membantu NU, maka akan dianggap sebagai santrinya. Dan siapa yang jadi santri hadratussyaikh, maka didoakan semoga husnul khatimah," tegasnya. 

Syakur juga sangat mengapresiasi semangat IPNU IPPPNU Ganding. “Karena  persebaran kader IPNU dan IPPNU Ganding telah merata mulai dari tingkatan cabang hingga wilayah,” tandasnya.

Halaqoh ini bersamaan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk konsistensi dalam menjaga tradisi NU khususnya kalangan pelajar NU di Ganding. (Mahrus/Ibnu Nawawi)