Daerah

IPPNU Sumbar Prihatin Pergaulan Bebas di Kalangan Pelajar

Sab, 10 Agustus 2019 | 22:00 WIB

IPPNU Sumbar Prihatin Pergaulan Bebas di Kalangan Pelajar

Makesta IPNU-IPPNU Padang Pariaman, Sumatera Barat

Padang Pariaman, NU Online
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sumatera Barat Rabiatul Adabiah mengaku prihatin atas kasus peningkatan kasus HIV/AIDS dan hubungan seks pranikah yang dilakukan pelajar.
 
"Hubungan seks pranikah di kalangan pelajar ini merupakan tantangan yang serius dan perlu perhatian semua pihak. IPPNU sangat prihatin dengan terjadinya kasus penyakit hepatitis dan HIV. Apalagi ditemukannya siswa yang sudah melakukan hubungan seks pranikah tersebut," tutur Rabiatul.
 
Demikian diungkapkan saat penutupan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) – Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Padang Pariaman di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Aswaja Padang Nonang Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman, Sabtu (10/8).
 
Dikatakan, pelajar dan santri harus dibentengi dari paham yang merusak pemikiran dan perilakunya dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama. Karena tidak paham dengan sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),  pelajar mulai dimasuki pemikiran yang tidak lagi sejalan dengan ideologi bangsa Indonesia, yakni Pancasila.
 
"Meningkatnya kasus HIV di Sumatera Barat merupakan tantangan kita untuk membentengi meeka dari perilaku seks bebas," tandasnya.
 
Menurut Rabiatul, dengan pelaksanaan Makesta ini, IPNU-IPPNU ingin membentengi pelajar dan santri agar tidak sampai dipengaruhi oleh pemikiran yang merusak tersebut. Karena dalam penyampaian materi dari narasumber ditanamkan kecintaan terhadap NKRI dan pentingnya menjaga keutuhannya.
 
"Tantangan pelajar dan santri saat ini semakin berat. Tidak saja disebabkan persaingan yang semakin ketat, namun juga pengaruh perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi sikap dan pemahaman pelajar dan santri terhadap NKRI dan agama Islam," tegasnya. 
 
"Makesta ini merupakan langkah awal untuk melahirkan kader IPNU-IPPNU di Padang Pariaman yang siap mengawal keutuhan NKRI," imbuh Rabiatul, alumni pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan ini.
 
Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Padang Pariaman Zeki Aliwardana dalam sesi kepemimpinan menyebutkan, kader IPNU-IPPNU harus siap menjadi tongkat estafet NU di masa depan. Karena itu, sebagai pelajar dan santri harus serius dan tekun dalam menuntut ilmu. Kuasai ilmu sebanyak mungkin, jangan mudah terpengaruh oleh kepentingan dan godaan sesaat yang akan merusak cita-cita menjadi kader NU nantinya. 

"Sebagai pelajar NU, IPNU dan IPPNU harus tampil di depan dalam menjaga pelajar dari pengaruh gerakan kanan yang merongrong keutuhan NKRI. Pelajar merupakan garda terdepan dalam mengawal NKRI di kalangan pelajar," kata Zeki menambahkan.
 
Ketua Panitia Makesta Mulya Rizki menyebutkan,  Makesta yang berlangsung sejak Jumat (9/8) diikuti utusan dari sejumlah pondok pesantren di Padang Pariaman dan pelajar dari Kota Pariaman.
 
Tampil sebagai pemateri lainnya mantan Ketua IPPNU Sumbar Leni Herfina, Pimpinan Pesantren Nurul Yaqin Aswaja Aswir Tuanku Sidi Ibrahim, Mabincab PMII Kota Pariaman Sepra Putra. (Armaidi Tanjung/Muiz)