Daerah

 Istighotsah PWI untuk Obati Pers yang Sedang Sakit

Sen, 10 Februari 2020 | 00:30 WIB

 Istighotsah PWI untuk Obati Pers yang Sedang Sakit

Kegiatan istighotsah peringati HPN 2020 PWI Jateng (Foto: NU Online/Samsul)

Semarang, NU Online
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah H Amir Mahmud NS mengatakan, kita akui pers kita sedang mengalami sakit sejak beberapa tahun terakhir ini. Segala daya upaya telah dilakukan namun belum memperlihatkan tanda-tanda akan sehat.  
 
"Melalui kegiatan istighotsah ini diharapkan media yang menjadi tempat meniti karier wartawan bisa sembuh dan tetap eksis mengemban amanat bangsa di tengah berbagai kesulitan yang mendera," ujarnya.
 
Hal itu disampaikan pada saat PWI Jawa Tengah menggelar istighotsah dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2020 dan HUT ke-74 PWI tingkat Jateng di Auditorium RRI Jalan Ahmad Yani Semarang, Ahad (9/2).
 
Dikatakan, perkembangan teknologi selain menjadi ancaman juga sekaligus tantangan bagi insan pers. Meski demikian, tuntutan idealisme tetap harus ditegakkan oleh para jurnalis.
 
"Dalam beberapa tahun terakhir kondisi pers kita sedang sakit, tetapi dalam waktu yang bersamaan tuntutan idealisme tetap harus ditegakkan oleh para wartawan," kata Amir Mahmud. 
 
Hal ini lanjutnya, paradoks yang luar biasa. Namun demikian masyarakat pers Jateng tak henti berupaya, terus menerus berusaha memenuhi tuntutan itu.
 
 Karena itulah, momentum memperingati HPN  dan HUT PWI kali ini dijadikan introspeksi dan memohon kekuatan kepada Allah SWT agar masa-masa sulit dapat terlewati dan problematika yang dihadapi pers bisa diatasi dengan melakukan istighotsah.
 
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah Prof KH Ahmad Rofiq dalam tausiyahnya mengatakan, langkah PWI Jateng menggelar istighotsah saat ini sangat tepat.
 
"Biasanya istighotsah itu dilakukan pada saat-saat menghadapi kegentingan yang luar biasa dan sangat berat tekanannya, sehingga perlu mendekatkan diri sedekat dekatnya kepada Allah SWT," ujarnya.
 
Mungkin ujarnya, berbagai problem yang dihadapi pers nasional mulai dari kondisi perusahaan, SDM wartawan, pangsa pasar dan sebagainya saat ini sudah dirasakan sangat genting, sehingga PWI Jateng perlu beristighotsah di bawah bimbingan para ulama untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT agar diberikan jalan keluarnya.
 
Plt Sekda Jateng Heru Setyadi yang mewakili Gubernur Jateng saat menyampaikan sambutan mengatakan, pers sebagai salah satu instrumen demokrasi dalam kondisi apapun hendaknya tetap menjaga idealisme dan sikap kritisnya.
 
"Namun demikian hal itu hendaknya dilakukan dalam bingkai samangat untuk membangun bangsa dan menanamkan cinta tanah air kepada masyarakat. Melalui istighotsah dan rasa pasrah yang tulus kepada Allah SWT ini diharapkan dikabulkan hajat dan harapannya," tutur Heru
 
Kegiatan istighotsah dipimpin KH Ahmad Hadlor Ihsan, Pengasuh Pesantren Al-Ishlah Mangkang yang juga mustasyar PCNU Kota Semarang. Doa penutup istighotsah dibacakan tiga kiai yakni Rais Syuriyah PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh, Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang, dan KH Al Masyhad.
 
Kontribtor: Samsul 
Editor: Abdul Muiz