Daerah

Jadilah Kader NU yang Tidak Mudah Mengeluh

NU Online  ·  Senin, 27 Mei 2019 | 02:00 WIB

Jadilah Kader NU yang Tidak Mudah Mengeluh

Ngaji Kebangsaan PC IPNU-IPPNU Kubu Raya, Kalbar.

Kubu Raya, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat menyelenggarakan kegiatan ngaji kebangsaan yang juga diisi pemberian santunan kepada yatim. Acara berlangsung di aula Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Citra Borneo, jalan Trans Kalimantan Ambawang Kuala Sungai Ambawang. 

Saipul Anam selaku narasumber menuturkan pentingnya membentuk jiwa pemimpin yakni mampu bersinergi aktif dalam berkompromi untuk melakukan kaderisasi.

"Perlu kita ketahui, sadar tidak sadar kita telah dirusak oleh pengaruh negatif gawai,” katanya, Ahad (26/5). Dan kalau zaman dulu, untuk melakukan gerakan kaderisasi lebih menonjolkan sisi militansi anggota yang ada di organisasi tersebut, lanjutnya.

Menurutnya, sebagai generasi di bawah badan otonom Nahdlatul Ulama, sudah selayaknya mencetak kader yang tidak mudah mengeluh menghadapi tantangan yang ada. “Termasuk terkendala dengan minimnya dana,” paparnya.

Sedangkan Achmad Latief lebih fokus pada permasalahan dinamika sosial yang saat ini. “Masih kita rasakan pascapesta demokrasi dapat dilihat paradigma berpikir masyarakat terbagi dalam tiga kecenderungan,” katanya.
Dalam pandangangannya, ketiga model tersebut adalah kalangan kanan atau radikalisme, tengah  (tawassut), serta kiri yakni ekstrim liberalisme. “Nah, posisi kita berada dalam garis ideologi Nahdlatul Ulama dengan akidah Ahlussunnah wal Jamaah,” jelasnya.

"Ideologi itu selamanya tidak akan pernah bisa dipengaruhi orang lain, termasuk tidak akan tahu di keluarga kita pun tidak sama. Karena seharusnya kita harus sejalur jika sebagai organisasi kader di badan otonom Nahdlatul Ulama. Namun, hal itu tidak bisa dihindari,” sergahnya.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, dan buka bersama. Setelah itu pemberian santunan kepada anak yatim dari panti asuhan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Parit Masegi Sungai Ambawang dan panti asuhan Pondok Pesantren Darul Khoirot Madu Sari.  (Ulil Abshor/Ibnu Nawawi)