Daerah

Jadwal Imsakiyah Hari Ini di Jakarta Ahad, 7 April 2024

Ahad, 7 April 2024 | 01:00 WIB

Jadwal Imsakiyah Hari Ini di Jakarta Ahad, 7 April 2024

Gerbang Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta (Foto: petaperadaban.islamic-center.or.id)

Jakarta, NU Online
Jadwal imsak hari ini Jakarta dan sekitarnya, Ahad, 7 April 2024 penting diketahui oleh umat Muslim agar tidak terlambat dalam melaksanakan sahur. Berikut ini jadwal imsak Jakarta hari ini lengkap dengan jadwal buka puasa dan shalat 5 waktu disarikan dari.NU Online Super App


DKI Jakarta

Imsak: 04:29 WIB
Subuh: 04:39 WIB
Terbit: 05:54 WIB
Dhuha: 06:16 WIB
Zuhur: 11:57 WIB
Ashar: 15:14 WIB
Maghrib: 17:57 WIB
Isya: 19:06 WIB


Kepulauan Seribu

Imsak: 04:30 WIB
Subuh: 04:40 WIB
Terbit: 05:55 WIB
Dhuha: 06:17 WIB
Zuhur: 11:58 WIB
Ashar: 15:15 WIB
Maghrib: 17:58 WIB
Isya: 19:08 WIB

 

Adanya jadwal imsak dan buka puasa Kota Jakarta juga dapat memudahkan umat Islam untuk menyempurnakan sunnah puasa. Sebelum berpuasa, seorang muslim dianjurkan untuk mengakhirkan sahur menjelang jadwal shalat subuh. Selain itu, ia juga diharapkan untuk menyegerakan berbuka begitu azan maghrib berkumandang.


Rekomendasi Masjid di Jakarta untuk itikaf

Pada separuh terakhir bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk melakukan itikaf di masjid. Salah satu masjid di Jakarta yakni Masjid Agung Sunda Kelapa. Masjid Agung Sunda Kelapa juga termasuk salah satu masjid di Jakarta yang kembali menggelar itikaf di 10 hari terakhir puasa Ramadhan. Masjid ini berlokasi di Jalan Taman Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat https://g.co/kgs/opLs2wF.

 

Keutamaan i'tikaf sangat besar, terlebih ketika dilakukan sebagai upaya untuk meraih lailatul qadar atau malam yang lebih mulia dari seribu bulan. 


Di dalam artikel NU Online berjudul Tata Cara I'tikaf dan Keutamaannya di Bulan Ramadhan dijelaskan bahwa i'tikaf bisa dilakukan setiap saat, termasuk pada waktu-waktu yang diharamkan shalat. 

 

Pengasuh Majelis Taklim Syubbanul Muttaqin, Jayagiri, Sukanara, Cianjur, Jawa Barat Ustadz M. Tatam Wijaya menjelaskan bahwa hukum i'tikaf adalah sunnah, tapi bisa menjadi wajib apabila dinazarkan. 

 

I'tikaf bisa menjadi haram bila dilakukan oleh seorang istri atau hamba sahaya tanpa izin. Lalu bisa makruh jika dilakukan oleh perempuan yang bertingkah dan mengundang fitnah meski disertai izin. 


Panduan lengkap i'tikaf
Syekh Nawawi Al-Bantani pada Bab tentang I'tikaf di dalam kitab Nihayatuz Zain memberikan panduan mengenai tata cara i'tikaf. Berikut 4 rukun atau hal-hal yang harus ada dan dilakukan selama i'tikaf menurut Syekh Nawawi Al-Bantani:

 
  1. Niat
  2. Berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tumaninah shalat
  3. Masjid
  4. Orang yang Beri'tikaf
 

Syarat
Syekh Nawawi juga memberikan panduan mengenai syarat-syarat yang harus diperhatikan apabila seseorang ingin beri'tikaf. Dengan kata lain, tidak sah seseorang beri'tikaf di dalam masjid apabila tidak memenuhi syarat-syarat berikut:

  1. Beragama Islam
  2. Berakal sehat
  3. Bebas dari hadas besar
  4. Macam-macam i'tikaf dan niatnya.
 

Syekh Nawawi mengategorikan i'tikaf menjadi tiga macam yakni i'tikaf mutlak, i'tikaf terikat waktu tanpa terus-menerus, i'tikaf terikat waktu dan terus-menerus.

1. Niat untuk i'tikaf mutlak


  نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ للهِ تَعَالَى

 “Aku berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah.”   

 

2. Niat untuk i’tikaf yang terikat waktu, misalnya selama satu bulan

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَوْمًا/لَيْلًا كَامِلًا/شَهْرًا لِلهِ تَعَالَى 

“Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu hari/satu malam penuh/satu bulan karena Allah.”

 نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا

“Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut karena Allah.” 

 

3. Niat i'tikaf yang dinazarkan

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى

“Aku berniat i’tikaf di masjid ini fardhu karena Allah.”  

 نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا فَرْضًا للهِ تَعَالَى  

“Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut fardhu karena Allah.”