Daerah

Jaga Keutuhan NKRI, Pelajar NU Riau Gelar Deklarasi Kebangsaan 

Sel, 26 November 2019 | 23:00 WIB

Jaga Keutuhan NKRI, Pelajar NU Riau Gelar Deklarasi Kebangsaan 

Diskusi Publik dan Deklarasi Kebangsaan IPNU Riau (Foto: Istimewa)

Pekanbaru, NU Online
Pengurus Ikatan Pelajar NU (IPNU) Provinsi Riau berkomitmen untuk selalu menjaga keutuhan NKRI. Hal ini diwujudkan dalam bentuk deklarasi komitmen kebangsaan para pelajar dan mahasiswa yang dibacakan oleh Ketua IPNU Riau, Saddam pada sebuah acara diskusi publik di Pekan Baru, Selasa (26/11).
 
"Kami pelajar, mahasiswa Riau siap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berbhineka Tunggal Ika," tegas Saddam saat memimpin deklarasi.
 
Pada deklarasi dan diskusi publik bertema 'Jalin Persatuan, Cegah Perpecahan untuk Terciptanya Pilkada Serentak Tahun 2020 Yang Sejuk' ini, Pelajar dan mahasiswa Riau juga menolak segala bentuk radikalisme yang berawal dari ujaran kebencian, provokasi, berita hoaks dan isu SARA.
 
"Lebih mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan setiap persoalan demi menjaga kondusifitas masyarakat demi terselenggaranya Pilkada serentak 2020 yang aman, damai dan bermartabat di Propinsi Riau," ucap Saddam diikuti seluruh peserta yang berasal dari perwakilan organisasi kampus maupun paguyuban yang ada di Riau.
 
Dasar digelarnya kegiatan ini menurut Saddam adalah fakta permasalahan 1-2 tahun belakangan di mana masyarakat disibukkan dengan momentum politik. Dalam momen tersebut, banyak dijumpai berbagai permasalahan kompleks akibat politik seperti perpecahan di tengah-tengah masyarakat.
 
"Sebagai kader organisasi yang bernaung pada Nahdlatul Ulama (NU), IPNU selalu melaksanakan apa yang dikampanyekan oleh NU tentang kedamaian bernegara untuk kenyamanan bernegara," jelas Saddam dalam rilis yang diterima NU Online.
 
Dalam diskusi tersebut juga hadir dua narasumber sebagai pemateri yakni Panca Setyo Prihatin (akademisi) yang mengangkat materi 'Hakikat Pilkada untuk Kesinambungan Kepemimpinan Daerah' dan Hasan (Komisioner Bawaslu Riau) dengan materi 'Pilkada Tanpa Politik Identitas (SARA)'.
 
Dalam paparannya, Panca Setyo Prihatin menjelaskan bahwa bangsa Indonesia memiliki sejarah panjang dalam perjuangan spirit-spirit kebangsaan yang muncul dari jati diri bangsa. Spirit tersebut harus terus dijaga sebagai cita-cita para pendiri bangsa.
 
"Maka dari itu hal-hal yang berkaitan dengan radikalisme harus dihindari dan dicegah sejak dini," katanya.
 
Apalagi momen-momen Pilkada memang sering sekali menjadi bahan perpecahan di masyarakat karena berbeda pilihan. Hal tersebut tidak boleh diteruskan dan tidak boleh terjadi. Masyarakat Riau harus terus mengedepankan kesatuan dan persatuan dalam setiap kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama pada Pilkada serentak 2020 nanti di 9 kabupaten di Riau.
 
Sementara Hasan mengajak kehati-hatian masyarakat dalam merangkai kata-kata ataupun menerima berita di media sosial. Saat ini media sosial sangat rawan menjadi tempat beredarnya isu-isu adu domba, hoaks yang mengarah kepada politik identitas yaitu SARA.
 
Pewarta: Muhammad Faizin