Daerah

Jaga Masyarakat dari Sanksi, Polri Gaungkan Tertib Bermasker di Semarang

Sel, 15 September 2020 | 03:00 WIB

Jaga Masyarakat dari Sanksi, Polri Gaungkan Tertib Bermasker di Semarang

Sosialisasi penggunakan masker oleh Kabaharkam Polri di Masjid Agung Semarang (Foto: dokumen Masjid Agung Semarang)

Semarang, NU Online

Pemerintah Kabupaten/Kota telah membuat peraturan penerapan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan Covid-19. Kususnya bagi masyarakat yang keluar rumah tidak menggunakan masker.

 

Menjaga masyarakat dari sanksi tersebut, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Agus Andrianto menggaungkan gerakan tertib bermasker yang dilakukan melalui relawan Kamtibmas Baharkam Polri. 

 

Wujudnya, dengan pemberian masker beserta edukasi masa efektif penggunaan masker. 

 

"Saya sendiri juga baru tahu kalau masker ini penggunaan maksimalnya 4 jam," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat memberikan sambutan seremonial pembagian masker dari Kabaharkam Polri di halaman Masjid Agung Semarang (MAS) Kauman, Semarang Tengah, Kota Semarang, Ahad (13/9).

 

Hendi sapaannya mengungkapkan, masyarakat secara umum sudah patuh terhadap protokol kesehatan. Namun, menurutnya, tidak banyak atau bahkan belum tentu mengetahui aturan pakai masker yang baik dan benar. 

 

"Pengetahuan semacam ini harus terus disosialisasikan kepada masyarakat. Jadi masyarakat bisa memakai masker dengan baik dan benar," ucapnya.

 

 

Dengan dibukanya fasilitas umum, Hendi meminta, para pelaku usaha untuk menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitier. Selain itu juga mengingatkan tugas setiap masyarakat, untuk saling mengingatkan dan menjaga, terutama Satgas dari unsur kepolisian dan tentara yang berkeliling di masyarakat. 

 

"Tugasnya ngilengke warga kudu jaga jarak," pesannya.

 

Program pembagian masker Kabaharkam Polri dilakukan Reawan Kamtibmas Baharkam dan melibatkan pemuda masjid yang terhimpun dalam Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) Dewan Masjid Indonesia (DMI). 

 

Meski demikian, Kader muda NU Jateng Ahsan Fauzi selaku Ketua Umum PW Prima DMI Jateng menegaskan tidak berarti pihaknya hanya bergantung pada bantuan tersebut. 

 

"Kita sangat senang dengan gerakan sinergi ini. Semakin banyak yang dilibatkan, semakin banyak yang membantu, maka semakin memudahkan dalam pencegahan virus tersebut," katanya.

 

Ketua Takmir Masjid Agung Semarang (MAS) KH Hanif Ismail mengatakan, pasti ada hikmah dibalik sebuah musibah. Karena itu, Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang ini meminta masyarakat untuk mengambil hikmah dari musibah berupa wabah Covid-19.

 

"Kita ambil hikmahnya. Dengan adanya wabah ini, kita jadi lebih memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan. Jadi lebih memperhatikan kesehatan," tuturnya.

 

Hadir dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Ketua DMI Jawa Tengah KH Achmad, Ketua DMI Kota Semarang H Ahmad Fuad, Kepala Badan Pengelola MAS KH Khamad Makshum Turmudzi AH, Ketua Takmir MAS KH Hanif Ismail beserta beberapa tokoh kepolisian di Kota Semarang. 

 

Kontributor: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Abdul Muiz