Banyuwangi, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) Banyuwangi bakal mengusulkan nama-nama kiai yang memiliki andil besar dalam perjuangan bangsa untuk dijadikan nama-nama jalan utama di Banyuwangi. Hal ini disampaikan seusai diskusi prakonferensi cabang (Konfercab) di gedung NU, Rabu (11/4) siang.
"Kami akan sampaikan hasil diskusi ini pada komisi rekomendasi saat Konfercab besok. Sehingga pengurus NU yang terpilih bisa menindaklanjuti usulan ini kepada pihak yang berwenang," ujar Sekretaris Panitia Konfercab NU Banyuwangi Muhammad Nasih.Ā
Usulan tersebut, lanjut Nasih, berkaitan erat dengan tema yang diusung dalam Konfercab yang bakal digelar 21-22 April mendatang.Ā
"Ini sesuai dengan tema Konfercab yang diantaranya memperteguh Islam Nusantara. Memperkenalkan sosok para kiai sepuh pandahulu ini, juga bagian dari memperteguh Islam Nusantara itu sendiri," ungkap Wakil Sekretaris PCNU Banyuwangi itu.Ā
Pemberian nama jalan yang merujuk kepada nama kiai merupakan hal yang penting dalam memperkuat karakter generasi muda. Keteladan perjuangan para kiai akan menjadi contoh yang tepat bagi generasi penerus tersebut.Ā
"Dengan perantara nama jalan, orang akan tahu pada sosok sang kiai tersebut. Setelah tahu, mereka akan mencari tahu, siapa sosok kiai tersebut. Di sinilah pintu masuk untuk mengenalkan mereka pada para kiai-kiai tersebut. Bagaimana keteladanan dan perjuangannya," ungkap Rizal Mumaziq Zionis dari LTN NU Jawa Timur yang didapuk jadi pembicara utama dalam diskusi tersebut.Ā
Selama ini, lanjut penulis buku Surabaya Kota Pahlawan Santri tersebut, tak banyak daerah yang menonjolkan peran kiai lokal yang terlibat dalam perjuangan untuk dimunculkan ke ruang publik. Seperti halnya nama jalan, kerap kali Pemerintah Daerah hanya mengikuti instruksi dari Pemerintah Pusat. Tanpa adanya kreativitas yang bersifat lokalistik.Ā
"Kiai Saleh Lateng dari Banyuwangi, misalnya. Beliau seorang kiai yang turut serta berjuang bagi bangsa ini. Tapi, apa ada jalan utama di Banyuwangi yang menggunakan nama beliau?" tanyanya menggugat.Ā
Selain itu, Rizal juga berpesan, tidak hanya berhenti pada pemberian nama jalan. Tapi, juga diperkuat dengan narasi yang menceritakan tentang keteladanan dan kiprah perjuangan para kiai tersebut.Ā
"Yang tak kalah pentingnya adalah memperbanyak narasi yang menceritakan perjuangan para kiai itu," tegasnya.Ā
Rizal dalam kesempatan tersebut juga mengapresiasi langkah dari Komunitas Pegon yang melakukan dokumentasi, penelitian dan publikasi terhadap khazanah para kiai di Banyuwangi.Ā
"Apa yang dilakukan oleh Komunitas Pegon ini, sangat penting. Ini perlu mendapat support dari semua pihak," pesannya.Ā
Diskusi prakonfercab itu sendiri bertajuk 'Memperteguh Islam Nusantara dengan Memperkuat Khazanah Historiograpi Ulama Lokal'.Ā Acara tersebut digelar oleh Panitia Konfercab NU bersama Komunitas Pegon. Yaitu, komunitas anak muda NU yang menggeluti sejarah kiai, pesantren dan NU di Banyuwangi. (Sholeh/Muiz)