Daerah

Kader Ansor Kian Banyak, Masyarakat Semakin Harmonis

NU Online  ·  Senin, 8 Oktober 2018 | 00:00 WIB

Jakarta, NU Online
Perkembangan Gerakan Pemuda (GP) Ansor di ibu kota Jakarta khususnya Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat semakin menggembirakan. Hal ini ditandai dengan suksesnya kegiatan Konferensi Anak Cabang atau Konferancab dan seminar kebangsaan, Ahad (7/10). 

"GP Ansor adalah organisasi yang mempromosikan Islam ramah, bukan Islam marah,” kata Alfanny. Sehingga semakin banyaknya kader Ansor di suatu wilayah pasti akan berdampak positif terhadap keharmonisan dan kerukunan masyarakat, lanjut Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Jakarta Barat ini. 

Dengan demikian dukungan dari berbagai kalangan bukanlah sebuah kebetulan. “Oleh karena itu sudah wajar bila aparat negara seperti polisi dan TNI mendukung dan menfasilitasi kegiatan Ansor, katanya di aula Polsek setempat. 

Sementara itu aktivis pendidikan dan sosial entrepreneurship Sony Kusumo yang hadir sebagai pembicara seminar kebangsaan mengatakan bahwa suasana Indonesia yang harmonis saat ini tidak lepas  dari peranan semua unsur masyarakat yang majemuk. “Termasuk yang paling besar adalah jasa para kiai,” ungkapnya.

"Dalam bahasa Cina, kiai itu berarti jalan yang lurus. Itu artinya para kiai di Indonesia telah berjasa membawa bangsa ini ke jalan lurus menuju masyarakat yang harmonis, adil dan makmur," urai Sony.

Pendapat Sony didukung Nuruzzaman dari Pimpinan Pusat GP Ansor. Dirinya menegaskan bahwa Ansor tidak pernah ada masalah konflik antar agama dalam sejarah dan ajaran Islam. "Rasulullah Muhammad SAW bahkan pernah mengizinkan sejumlah pendeta melakukan kebaktian di masjid Nabawi. Itu bukti Nabi sangat toleran dan menghargai agama lain," tandas Nuruzzaman.

Setelah seminar, Konferancab dimulai dan secara aklamasi memilih Suheri sebagai Ketua PAC GP Ansor Kebon Jeruk 2018-2020. Konferensi tersebut juga dihadiri beberapa pengurus PW GP Ansor DKI Jakarta antara lain Sahabat Darmanto dan Redim Oktofudin serta puluhan kader Ansor Kebon Jeruk yang didominasi mahasiswa Unusia Kedoya Jakarta Barat. (Nahraji Zen/Ibnu Nawawi)