Surabaya, NU Online
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur yang merupakan organisasi pelajar, remaja, dan santri di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) mendorong kadernya untuk melakukan gerakan anti-pembodohan dalam Pilkada Jatim.
<>
"Jutaan kader dan anggota kami yang tersebar pada 42 cabang (kabupaten/kota), 600 anak cabang (kecamatan), dan 5.000 lebih ranting (desa/komisariat) tidak akan golput, tapi mereka akan menjadi pemilih cerdas," kata Ketua PW IPNU Jatim Imam Fadlli di Surabaya, Ahad.
Bahkan, IPNU Jatim juga telah bekerja sama dengan KPU Jatim menggelar Sosialisasi Pilkada Jatim bagi Pemilih Pemula yang cerdas dengan mendapat masukan dari komisioner KPU Jatim Agus Mahfud Fauzi MSi dan dosen Fisip Unair Joko Susanto SIP MSc.
"Dalam sosialisasi yang diikuti perwakilan Pimpinan Cabang IPNU serta pelajar dan santri se-Jawa Timur di Gedung Rumah Gadang Kebonsari Surabaya (24/8) itu, kami mendapat masukan dari kedua narasumber tentang pemilih yang cerdas," katanya.
Didampingi Sekretaris PW IPNU Jatim Novi Tri Hartanto, ia mengatakan pemilih cerdas adalah pemilih yang mencermati visi dan misi serta keberpihakan seorang calon kepala daerah terhadap kaum marginal, khususnya masalah pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan.
Menurut dia, sikap PW IPNU Jatim sebagai badan otonom NU tidak bisa lepas dari kebijakan-kebijakan yang telah diputuskan oleh NU sesuai dengan hasil keputusan Muktamar ke-27 NU di Asembagus Situbondo tahun 1984 tentang khittah NU 1926.
Selain itu, keputusan Muktamar ke-28 NU di Krapyak Yogyakarta tahun 1989 tentang Sembilan Pedoman Berpolitik warga NU, terutama butir 6 dan 8 dari pedoman itu.
"Butir-butir itu mengatus bahwa berpolitik bagi Nahdlatul Ulama dilakukan untuk memperkokoh konsensus-konsensus yang dilaksanakan sesuai dengan akhlak al karimah sebagai pengamalan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah," katanya.
Selanjutnya, perbedaan pandangan di antara aspirasi-aspirasi politik warga NU harus tetap berjalan dalam suasana persaudaraan, tawadlu' dan saling menghargai satu sama lain, sehingga dalam berpolitik itu tetap terjaga persatuan dan kesatuan di lingkungan Nahdlatul Ulama.
"Karena itu, kami mendorong kader dan anggota IPNU se-Jatim agar senantiasa mengedepankan asas manfaat dalam memberikan dukungan sehingga dapat membawa maslahah bagi umat, khususnya umat Nahdlatul Ulama di Jawa Timur," katanya.
Selain itu, kami juga meminta kader IPNU se-Jatim untuk berperan aktif untuk ikut serta menyukseskan Pemilukada Jatim 2013 dengan bersama-sama melakukan gerakan antipembodohan politik dalam Pilkada Jatim 2013.
"Secara teknis, para kader IPNU akan dapat mengajak para pemilih pemula untuk memastikan dirinya terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Jatim 2013 dengan mengecek melalui SMS Center atau website KPU Jatim dan bila tidak terdaftar akan dapat membawa KTP dan KK ke TPS," katanya.
Ia menambahkan para kader IPNU se-Jatim akan berupaya memberikan pendidikan politik kepada pemilih pemula yakni kalangan pelajar, santri dan remaja di Jatim, sehingga mereka dapat menggunakan hak pilihnya atau tidak golput.Â
Redaktur: Mukafi Niam
Sumber  : Antara
Terpopuler
1
Tanggapan Rais Syuriyah PCNU Pemalang atas Bentrok FPI dengan PWI-LS
2
Ini Doa Memasuki Bulan Shafar, Lengkap dengan Transliterasi dan Terjemahnya
3
Mustasyar PBNU Serukan Pentingnya Nahdliyin Jaga Pemahaman Islam Moderat di Masyarakat
4
PBNU Akan Luncurkan Penulisan Sejarah NU Jilid Pertama pada Peringatan Satu Abad Masehi 31 Januari 2026
5
RMINU Jabar Dorong Pemprov Tindak Lanjuti Evaluasi Hibah Pesantren
6
Rais PWNU Jakarta Tegaskan Syuriyah Pemilik Kewenangan Tertinggi dalam Organisasi
Terkini
Lihat Semua