Subang, NU Online
Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bandung meluncurkan buku Menjadi Islam Menjadi Indonesia Karena tercetus oleh maraknya berbagai masalah keagamaan dan kebangsaan yang melanda Indonesia saat ini.
Pengarang buku Zidni Nafi' mengatakan, masalah yang dialami bangsa indonesia cenderung hendak membenturkan ajaran keislaman dengan keindonesiaan, seperti Islam vs Pancasila, Islamis vs nasionalis, ulama vs pemerintah, ormas Islam vs ormas Isam, Islam vs non-islam, dan seterusnya.
"Buku ini juga menjadi media dakwah supaya masyarakat tidak mudah diadu domba oleh beragam isu SARA, hoaks, dan benturan di tahun politik seperti saat ini." Ujar zidni yang juga alumnus Ponpes Alwafa Bandung saat dihubungi NU Online, Kamis (12/4) kemarin.
Zidni menambahkan, demi menghasilkan kajian yang aktual dan tidak tercerabut sejarah nusantara, buku ini mengambil rujukan dari beberapa sumber kitab kuning klasik, pemikiran dari cendikiawan Indonesia seperti Ahmad Syafi'i Maarif, Cak Nur, Gus Dur, Cak Nun, Gus Mus, dan lain-lain.
Buku yang berisi tentang romantisme keislaman dan keindonesia, tantangan keberagaman dan keberagamaan, komitmen kebangsaan kalangan NU dan pesantren, dan pemikiran yang menyejukkan serta mencerahkan dari sosok Gus Mus dan Gus Dur diharapkan dapat menjadi salah satu referensi warga nahdliyyin dalam berdakwah.
"Saya berharap buku ini bisa ikut berperan dalam menjaga keharmonisan beragama dan berbangsa" pungkasnya.(Bakti Habibie/Muiz)