Bengkayang, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) komisariat Institut Agama Islam Negeri Pontianak Cabang Pontianak Raya kembali mengadakan Pelatihan Kader Dasar (PKD). Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari dimulai Kamis hingga Ahad (6-9/12), di Pantai Kura-kura kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar). Tema yang diusung adalah Penguatan Ideologi Pancasila untuk Membentuk Kader Ulul Albab sebagai Pemersatu Bangsa.
Pelatihan ini diikuti oleh puluhan peserta yang berasal dari IAIN Pontianak dan STIE Pontianak. Untuk mengikuti PKD Raya para kader harus memenuhi beberapa persyaratan seperti pernah mengikuti Mapaba, membuat artikel tentang PMII dan membayar administrasi.
Pelaksanaan kegiatan tersebut dimulai dengan acara Simposium Nasional dan Temu Kader Pergerakan yang dilaksanakan Kamis (6/12) di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Pontianak dan langsung dilanjutkan keberangkatan menuju lokasi PKD Raya.
Panitia dan peserta PKD Raya tiba di lokasi yang kemudian dilanjutkan pemasangan dua tenda pleton dan tenda serbaguna.
PKD diisi perkenalan, senam pagi, pembagian kelompok dan yel-yel antarkelompok, presentasi setiap peserta mengenai artikel yang telah dibuat, serta penyampaian serangkaian materi PKD dari para pemateri. Seperti materi ASWAJA sebagai Manhaj al-Fikr dan peta gerakan Islam Indonesia oleh Bustami, dan materi Paradigma PMII oleh Baihaki.
Menurut Syakirin, kegiatan pelatihan kader dasar ini diharapkan agar para calon kader PMII dapat berhubungan baik dengan alam sesuai dengan nilai dasar pergerakan. Pengadaan PKD secara out door ini dimana peserta tidak hanya disuguhkan dengan materi wajib, namun juga diajak untuk bermain game bersama guna membangun soliditas dan solidaritas antarkader,” kata ketua panitia ini.
Hal tersebut dilakukan agar dapat menciptakan kader yang tak sekadar memiliki keunggulan dalam intelektualitas di atas kertas. “Namun berjiwa aktivis sejati, sosial, mampu berpikir kritis dan menciptakan kreatifitas tidak hanya monoton dengan hal yang sudah ada sebelumnya,” tandasnya. (Siti Riqinakiah/Ibnu Nawawi)
\