Serang, NU Online
Sejumlah organisasi mahasiswa bertemu Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten, Brigjend Pol, Tomsi Tohir di ruangan kerjanya di Mapolda Banten Jl Kota Baru Banjar Sari Cipocok Jaya Kota Serang, Banten, Kamis (14/3). Turut hadir di pertemuan tersebut perwakilan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Pertemuan berlangsung singkat membahas sejumlah persoalan penting menyangkut kebangsaan dan dinamika yang kerap memicu persoalan di masyarakat. Pertemuan dilakukan dalam rangka menguatkan peran mahasiswa dan kepolisian dalam menciptakan situasi nasional yang aman dan kondusif.
Kapolda Banten, Brigjend Pol, Tomsi Tohir, menuturkan mendekati agenda Pemilu di Banten muncul berbagai masalah di masyarakat bahkan masalah itu seolah menjadi budaya baru. Masalah tersebut kata Kapolda, yakni hoaks atau berita bohong yang kerap menyerang masyarakat.
"Pernah beberapa waktu yang lalu ada hoaks soal gempa, masyarakat geger, resah dan gelisah karena seratus persen percaya," tutur Kapolda.
Untuk itu, ia meminta kepada mahasiswa untuk ikut serta memberantas hoaks yang disebarkan di media sosial oleh oknum tidak bertanggungjawab. Menurutnya, hoaks sangat berbahaya bagi kehidupan sosial sehingga harus dijaga ketat oleh semua kalangan agar tidak mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Karena bisa menimbulkan gesekan sosial," ujarnya
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Banten, Ahmad Solahudin, mengungkapkan dinamika yang terjadi di masyarakat disebabkan oleh arus informasi yang begitu cepat penyebarannya. Padahal, belum ada pernyataan resmi dari sejumlah pihak namun informasi sudah menyebar melalui bebagai pesan elektronik.
"Untuk itu kader kader PMII, HMI, GMNI terus diberikan pemahaman agar juga menyampaikan kepada masyarakat langsung. Miris, era modern seperti sekarang ini masyarrakat justru semakin tertipu dengan sesuatu yang tidak bernyawa," ucapnya.
Pertemuan itu, kata Jayen, sapaan Ahmad Solahudin, juga dalam rangka menyampaikan sejumlah rekomendasi yang ditemukan PMII, GMNI dan HMI di Lapangan. Terutama menyangkut masalah kebangsaan yang setiap hari semakin diuji.
"Kami menemukan di lapangan masalah masalah kebangsaan misalnya masih ditemukan masyarakat yang tidak pro terhadap Pancasila, UUD 45 dan nasionalisme yang lain," katanya. (Abdul Rahman Ahdori/Kendi Setiawan)